“DOPARI SAKATU”  (Dongeng Pagi Hari Selasa, Kamis, Sabtu) – Dinas Pendidikan Kota Madiun

Masih terdapatnya siswa yang datang terlambat ke sekolah membuat tingkat kedisiplinan siswa menurun. Yang dampaknya kesiapan belajar di kelas terganggu,karena siswa yang datang terlambat,harus mendapatkan sangsi oleh guru kelas. Pada tahun 2016 di beberapa sekolah dasar kota Madiun  terdapat masalah tentang masih adanya siswa yang masuk sekolah sering datang terlambat. Sebagai salah satu lembaga yang memberikan layanan pendidikan, tentunya sekolah adalah rumah kedua bagi siswa dengan suasana yang menyenangkan bagi siswa. Untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan tersebut, Dinas Pendidikan Kota Madiun pada tahun 2016 menyelenggarakan workshop best practise kepada para kepala sekolah jenjang SD dan SMP tentang penjaminan mutu layanan pendidikan di kota Madiun. Kegiatan tersebut sebagai salah satu indikator penjaminan mutu dari setiap sekolah terhadap layanan pendidikan kepada masyarakat, sebagai implementasi dari Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Penjaminan Mutu  di satuan pendidikan. Setelah menyusun best practise penjaminan mutu, setiap sekolah diwajibkan untuk mempersiapkan mengikuti lomba best practise. Dari hasil lomba best practise yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan kota Madiun tersebut muncul salah satu SD,yaitu SDN 02 Mojorejo mengusung dongeng pagi hari sebagai salah satu best practise sekolah,dan mendapatkan juara terbaik I tingkat Kota dalam layanan mutu pendidikan.  

Sedikit cerita best practise dongeng pagi hari di sekolah kota Madiun, awalnya sebagai pembiasaan di pagi hari saat para siswa berbaris untuk kerapian dan ketertiban sebelum memasuki ruang kelas. Bagi siswa yang barisnya baik ,rapi, bisa menjawab pertanyaan/kuis dari guru ,tertib dan  pakaiannya rapi, dapat masuk kelas duluan. Dari kuis dan pengecekan kerapian akhirnya , muncul ide dari 3 orang guru kelas I, untuk mendongeng pendek tentang fabel,hikayat,dan legenda. Dan ternyata para siswa lebih antusias untuk tertib masuk kelas.Ternyata dengan Dongeng pagi hari memiliki dampak pada para siswa untuk hadir di sekolah tepat waktu dan siswa lebih fokus perhatian saat mendengarkan dongeng. 

Dengan berjalannya pembiasaan dongeng setiap pagi hari tersebut akhirnya SDN 02 Mojorejo , mengembangkan dongeng menjadi rutin setiap hari Selasa,Kamis dan Sabtu, yang di akronimkan dengan ‘ DOPARI SAKATU”. Dongeng pagi hari yang awalnya disampaikan disetiap depan oleh kelas oleh masing-masing masing guru kelas,akhirnya dilaksanakan secara bersama dihalaman sekolah,yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pendongengnya awalnya adalah salah satu guru yang bernama bu Dely. Dengan penampilan pendongeng yang menarik dan interaktif, banyak siswa yang antusias untuk menyimak isi dongeng. Isi dongeng diambil dari cerita-cerita tentang binatang, asal mula terjadinya suatu nama tempat, ataupun dongeng tentang cerita sejarah perjuangan para tokoh perjuangan. Pendongeng juga menggunakan alat peraga untuk menarik perhatian siswa utamanya siswa kelas awal. Ternyata siswa kelas ataspun juga tertarik dengan properti yang dibawakan oleh pendongeng. Seiring berjalannya pembiasaan dongeng setiap hari selasa,kamis dan sabtu, peserta dongeng yang tadinya adalah dari siswa, membuat orang tua juga berantusias untuk ikut mendengarkan dongeng pagi hari di sekolah sembari mengantar anaknya ke sekolah. Dari hadirnya orang tua yang ikut mendengarkan dongeng , akhirnya orang tua melalui paguyuban orang tua ikut mendukung dan membantu dalam pelaksanaan dongeng pagi hari dengan memberikan bantuan seperti properti yang dibutuhkan sekolah. Dari situlah akhirnya yang awalnya pendogeng dilakukan oleh guru, beralih pendongeng dilakukan oleh para siswa secara bergantian sesuai dengan kesepakatan dan terjadwal. Untuk lebih memberikan motivasi kepada para siswa yang mendongeng dan para siswa yang lain, sekolah mempublikasikan setiap dongeng pagi hari tersebut melalui media sosial sekolah. Yang mendapatkan respon cukup baik dari para orang tua ataupun masyarakat. 

Singkat cerita, pada tahun 2018 sekolah mengikuti lomba inovasi layanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Madiun. Dopari Sakatu dijadikn sebagai materi lomba oleh SDN 02 Mojorejo dan mendapatkan juara untuk mewakili kota Madiun ke tingkat provinsi dan nasional. Dan mendapatkan prestasi sebagai layanan inovasi publik bidang pendidikan sebagai inovasi terbaik. Setelah mendapatkan penghargaan sebagai inovasi layanan publik terbaik, akhirnya banyak instansi yang merujuk Dopari Sakatu sebagai bahan studi banding. Mulai dari dinas perpustakaan dan kesrsipan daerah, kementrian dalam negeri dan juga beberapa sekolah SD-SMP diluar kota bahkan luar provinsi, seperti dari provinsi gorontalo,NTB. 

Melihat dampak yang cukup besar terhadap masyarakat, akhirnya Dinas Pendidikan Kota Madiun menyusun tim untuk merumuskan Peraturan Walikota tentang dongeng pagi hari sebagai program wajib di setiap jenjang sekolah.  Yang pada akhirnya terbit peraturan Walikota Madiun Nomor 14 tahun 2019 tentang Dongeng Pagi Hari di satuan pendidikan. Dari peraturan walikota ini diharapkan pertama, setiap satuan pendidikan SD, SMP di kota Madiun  memiliki penjaminan mutu dalam bentuk praktik baik tentang literasi sekolah  sesuai dengan potensi keunikan dan muatan lokal setiap sekolah, kedua menumbuhkan semangat kompetitif pada Kepala Sekolah dalam mengelola satuan pendidikan sesuai Penjaminan Mutu yang ditetapkan ,ketiga menumbuhkan budaya dongeng pagi hari sebagai salah satu upaya untuk menguatkan karakter para siswa dalam hal, kedisiplinan, kepatuhan, kejujuran, rasa empati dan meningkatkan daya konsentrasi serta imajinasi sesuai dengan tumbuh kembangnya, keempat meningkatkan mutu  literasi di satuan pendidikan, serta menggali dan mengembangkan bakat potensi peserta didik sejak dini.

Tindaklanjut dari peraturan walikota madiun nomor 14 Tahun 2019 tersebut, dinas pendidikan kota Madiun dalam upaya menjamin peningkatan mutu layanan literasi di setiap sekolah, telah menyusun program berkelanjutan dengan memberikan bimbingan teknis dan workshop tentang penjaminan mutu  yang meliputi jaminan mutu pembelajaran, pelaksanaan budaya literasi di sekolah, pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan sumber literasi serta mengadakan lomba best practise atau  praktik yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan SD-SMP ddi kota Madiun. Dari hasil bimbingan teknis dan workshop tersebut setiap satuan pendidikan akhirnya dapat membuat, 1) pemetaan potensi penjaminan mutu yang bisa diprogramkan menjadi sebuah praktik baik, 2) menyusunan best practise sekolah oleh kepala Sekolah dan guru didampingi oleh pengawas sekolah masing m- masing, 3) melakukan pembinaan dan monitoring Dopari oleh dinas pendidikan kota Madiun,dengan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait yang mendukung mutu pelaksanaan dongeng pagi hari, 4) mengundang  pendongeng profesional untuk melatihkan dongeng pada guru, 5) adanya tindaklanjut yang dilakukan guru dan siswa dalam bentuk pengembangan kreativitas isi atau konten  cerita/dongeng dan produk-produk dongeng. Dan mendokumentasikan dalam bentuk buku, video, brosur dan lainnya., 6) mengawal pelaksanaan Peraturan Walikota Madiun tentang Dongeng Pagi Hari ( DOPARI) sebagai program yang wajib dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan., 7) mempromosikan dongeng melalui lomba lomba Inovasi Layanan Publik di tingkat  regional dan nasional,8) menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan dongeng, 9) mengembangkan dongeng pagi hari dalam bentuk digitalisasi dongeng dengan memanfaatkan aplikasi dari chroom book seperti canva dan flip book. 

Dengan koordinasi dan penyusunan program yang berkelanjutan yang dilakukan oleh dinas pendidikan melalui bidang kurikulum pembinaan bahasa dan sastra, akhirnya setiap satuan pendidikan mulai dari SD dan SMP memiliki keunggulan literasi dongeng pagi hari, beberapa  contoh diantaranya seperti SDN 01 Kartoharjo memiliki judul , “ BULIS RAMENDO ( rabu menulis, rabu mendonegng) , SDN 01 Nambangan Lor dengan judul RAMEN BUMASI ( rabu menulis,rabu Mengekspresi ), di SDN 01 Pandean dengan judul “Minat Bang Kaji” ( Memahami Amanat,membangun Karakter Terpuji ), dan masih banyak lagi dari beberapa sekolah seperti judul ” JUMPA Si DOELS “ (Jumat Menyapa Aksi Dongeng dan Menulis), “RABA KARENA BUTA” (RAjin memBAca KARENA Buku ceriTA);”DOKAR HASAGI” (Dongeng Karakter Hari Selasa Pagi), Jenjang SMP , di SMPN 5 dengan judul “ Liternol “( Literasi Tehnologi); “ SI BANU SERI” yang didukung dengan program perpustakan “Gerobak Dori” dan masih banyak lagi judul judul praktik baik dongeng pagi hari untuk setiap sekolah.

Sama halnya yang dilakukan di awal di SDN 02 Mojorejo, bahwa pendogeng, awalnya  adalah guru dan selanjutnya  bergantian dengan siswa, dan juga dari orang tua siswa, ataupun sesekali waktu pendongeng dari luar sekolah. Pendongeng mendongengkan cerita dihadapan seluruh siswa mulai dari kelas 1-VI SD, dan untuk jenjang SMP sesuai tingkatan kelas masing masing, Untuk menambah daya tarik dongeng pada momen-momen tertentu seperti hari ulang tahun sekolah atau hari besar nasional hadirkan pendongeng profesional, Untuk memasyarakatkan dongeng pagi hari, dinas pendidikan kota madiun dan sekolah menggandeng mitra seperti Suara Madiun, Madiun Today, programa 2 RRI untuk memasyarakatkan praktik baik dongeng pagi hari di sekolah. Yang pada akhirnya , pengaruhnya juga berdampak pada guru,karena guru akhirnya lebih banyak belajar tentang bahan bahan bacaan tentang dongeng serta belajar cara cara memberikan dongeng yang menarik. Orang tua siswa di SD  juga lebih intensif hadir di sekolah karena juga pengin melihat dan mendengar bagaimana anaknya atau siswa lainnya mendongeng. Dan dari hasil monitoring yang dilakukan oleh pengawas sekolah serta laporan dari para Kepala Sekolah, karakter siswa dalam hal kedisiplinan, kesantunan, ketaatan dan saling menghargai serta kepedulian  menjadi meningkat. Keberhasilan serta dampak dari dongeng tersebut  cepat terjadi karena Dinas Pendidikan dan sekolah telah melibatkan atau bekerja sama dengan instasi terkait seperti Dinas Kominfo ( Madiun today, Suara Madiun), Bank Jatim. Yayasan Yatim Mandiri, kelompok paguyuban orang tua,Kelompok Kepala Sekolah SD-SMP, Organisasi Pemerintah Daerah/perpustakaan daerah dengan perannya antara lain : 

  1. Dinas Kominfo : Dukungan publikasi  melalui berita “MadiunToday” “ Suara Madiun” dan berkoordinasi bersama media media lain untuk ikut mempublikasikan Dongeng Pagi Hari, publikasi dongeng pagi hari saat-saat momen moment penting yang diselenggarakan oleh sekolah setiap SD dan SMp di Kota Madiun,Talkshow dengan masyarakat dan guru  melalui Suara Madiun tentang Dopari Sakatu.

  2. Dinas Pendidikan : Pertama, saat Lounching MPLS  ditampilkan dongeng pagi hari oleh siswa dihadapan  seluruh siswa TK-SD-SMP dan para pejabat OPD kota Madiun; kedua, memberikan 

                  kesempatan sekolah untuk mengikuti lomba-lomba layanan publik tentang 

                  penjaminan  mutu layanan pendidikan dalam hal penguatan karakter peserta didik

  1. Perpustakaan Daerah : Edukasi peran perpustakaan dalam memberikan bantuan layanan pinjam buku buku untuk memperkaya literasi baca tulis, dan Penyelenggaraan kegiatan “ lomba mendongeng, lomba bertutur, Lomba Menulis 

  2. Bank jatim : Sponshor shiip kegiatan sekolah, Edukasi Gemar menabung pada peserta didik, 

     dengan memberikan saldo endap.

  1. Yayasan Yatim Mandiri : Sebagai narasumber pendongeng yang profesional, Motivator tentang cara mendongeng yang menarik, Memberikan edukasi tentang cara mendidik dan menyantuni anak yatim-piatu .

  2. Kelompok Kepala Sekolah : Menyusun kebijakan di setiap sekolah tentang penerapan dongeng pagi hari, Meningkatkan sarana dan prasarana  mendongeng, dan Menjamin keberlansungan pelaksanaan dongeng di setiap sekolah

  1. Orang tua : Memberikan laporan dan memantau sikap/empati siswa selama di rumah

 

Adanya dukungan dalam bentuk kolaborasi pihak terkait akan memperkuat dan mempermudah pelaksanaan praktik baik dongeng pagi hari di satuan pendidikan dan bisa memberikan dampak positif.

Adapun dukungan dari pihak-pihak tersbut adalah : 

  1. Dinas Kominfo : Menyediakan fasilitas wifi gratis di setiap sekolah, Memberikan pelatihan pembuatan konten konten dongeng yang menarik Mempublikasikan setiap kegiatan sekolah 

  2. Dinas Pendidikan : Memberikan apresiasi / penghargaan kepada sekolah yang dongeng pagi harinya konsisten dan terbaik

  1. Perpustakaan Daerah : 

Memfasilitasi kegiatan lomba yang terkait dengan literasi / dongeng

Memberikan akreditasi perpustakaan sekolah 

  1. Bank Jatim : 

Memberikan saldo endap ke setiap siswa Rp.25.000

Sebagai partnership setiap kegiatan sekolah

 

  1. Yayasan Yatim Mandiri : 

Menumbuhkan karakter empati dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu, anak gemar dan peduli terhadap teman yang membutuhkan bantuan, sehingga saat ada gerakan peduli sosial para siswa sangat antusias untuk membantu

  1. KKK-SD dan MKKS-SMP 

Memprogramkan praktik baik – praktik baik lainnya untuk mengembangkan jaminan mutu layanan pendidikan utamanya dalam hal karakter peserta didik,

  1. Orang tua : 

Mendukung program program sekolah dalam bentuk bantuan sarana dongeng  ataupun sarana yang dibutuhkan sekolah.

 

Dari jenis dukungan yang diberikan oleh beberapa pihak tersebut, pada akhirnya menjadikan Dongeng Pagi Hari di setiap satuan pendidikan di Kota Madiun,  utamanya yang ada di SDN 02 Mojorejo dengan DOPARI SAKATU bisa menjadi rujukan dari dalam upaya menguatkan karakter dan peningkatan mutu Literasi di sekolah. Bahkan SDN 01 Kartoharjo yang menerapkan dublikasi dongeng pagi hari tersebut telah membawa prestasi siswanya yang bernama Pelangi Tunjung Kusuma  ke tingkat Nasional sebagai juara 1 dalam lomba bertutur tingkat Nasional. 

 

Dan sampai saat ini kami tulis artikel ini, dongeng pagi hari masih sangt berdampak kepada : 

  1. Kepada Siswa:

Meningkatkan kedisiplinan siswa dalam hal menaati peraturan sekolah

Meningkatkan rasa tanggungjawab siswa secara individu dan kelompok

Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa, karena para siswa karena sudah terbiasa untuk konsentrasi dari mendengarkan dongeng

Meningkatkan daya nalar siswa

Meningkatkan rasa empaty siswa

Meningkatkan ketrampilan siswa dalam membuat karya-karya dalam bentuk buku cerita tulisan sendiri ataupun poster buatan sendiri

Meningkatka kemampuan siswa dalam ketrampilan berbahasa

 

  1. Kepada guru 👍

Meningkatkan daya kreatifitas guru dalam mendesain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

Meningkatkan kompetensi untuk meraih guru prestasi

  1. Kepada Lembaga Sekolah 

Meningkatkan derajat Literasi di satuan pendidikan

Meningakatkan mutu layanan sekolah, akhirnya berdampak pada animo masyarakat dalam hal PPDB

Bertambahnya 25 pojok baca yang terdistribusi di 18 kelas, perpustakaan, lobby ruang guru, lobby tamu, tempat parkir guru, taman baca, Aula, dan gazebo, hasil dari bacaan yang digunakan untuk mendongeng 

Kumpulan 500 naskah dongeng dari siswa, guru dan masyarakat dan sudah dibukukan serta Ber ISBN

  1. Kepada komunitas lainnya 

Menjadi daya tarik bagi para pendongeng profesional untuk bisa berkontribusi pada kegiatan mendongeng di sekolah,

 

Terdapat tantangan yang muncul saat dongeng pagi hari ini dilaksanakan justru berasal dari dalam sekolah,pertama, belum semua guru memiliki kemampuan gaya mendongeng yang bervariasi, guru merasa jam mengajarkan berkurang, dan sebagainya. Kedua, butuh banyak membaca buku yang terkait cerita-cerita yang menarik untuk usia anak SD-SMP. Untuk siswa jenjang SMP, konten dongeng seperti fabel, hikayat dan sejenisnya sudah tidak menarik, guru terkadang terkendala waktu yang terbatas, untuk bisa memperbanyak referensi mendongeng.  Melalui kolaborasi bersama antara dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah dan memperhatikan saran masukan dari berbagai pihak akhirnya, ada beberapa solusi diantaranya, menghadirkan praktisi mendongeng di tingkat daerah dan tingkat nasional, bimbingan teknis mendongeng ke guru oleh Dinas pendidikan dan Dinas perpustakaan   daerah, dan juga Kominfo dalam hal bagaiman cara menulis berita yang menarik,, melibatkan tim IT dari kelompok KKG-MGMP untuk membuat konten mendongeng dalam bentuk digitalisasi melalui aplikasi canva dan flipbook

Hasil pendidikan yang sebenarnya adalah pembentukan karakter peserta didik. 

Disamping tetap memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sesuai bakat dan potensi peserta didik. Dengan dongeng pagi hari yang dilakukan oleh sekolah yang awalnya hanya kegiatan pembiasaan dan pada akhirnya dikuatkan dengan kebijakan dalam bentuk Peraturan Walikota Madiun Nomor 14 Tahun 2019, maka DOPARI SAKATU  ataupun turunannya adalah bukti bahwa dengan dongeng bisa mengangkat karakter , bakat, potensi siswa, menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Juga menjadikan guru dan kepala sekolah bisa memberikan tingkat  layanan mutu pendidikan dalam upaya peningkatan karakter di satuan pendidikan.

Hal positif yang didapat adalah telah melibatkan semua lembaga mulai dari tingkat 

SD,SMP bahkan TK menerapkan dongeng pagi hari, dengan berbagai macam versi dan judul.  Satuan pendidikan yang telah melaksanakan dublikasi tersebut adalah : Jenjang SD ada 52 sekolah dari 68 sekolah, jenjang SMP ada 14 sekolah dari 23 sekolah, dan jenjang TK ada 89 sekolah dari 161 lembaga.

Keberlanjutan dongeng pagi hari sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk melejitkan prestasi dan karakter siswa diperlakukan upaya-upaya yang berkesinambungan, untuk itu satuan pendidikan dan pihak terkait perlu melakukan hal-hal  sebagai berikut : 

  1. Perencanaan program .

  1. Buat pemetaan potensi karakteristik  satuan pendidikan berdasarkan potensi peserta didik,lingkungan, latar belakang orang tua, dan data dukung yang dimiliki satuan pendidikan

  2. Setiap satuan pendidikan memiliki penjaminan mutu dalam bentuk aksi Best Practise

  3. Dukungan kebijakan yang dikeluarkan oleh Dinas pendidikan untuk setiap satuan pendidikan memiliki Best Practise.melalui bimbingan atau panduan teknis dan perankan pengawas sekolah sebagai pembina teknis untuk mengawal aksi praktik baik satuan pendidikan. 

  4. Fasilitasi setiap satuan pendidikan melalui kompetisi atau lomba

  5. Libatkan stakeholder yang terkait untuk ikut terlibat dalam aksi best practise

  6. Masukkan best practisedalam kebijakan kurikulum satuan pendidikan  

2. Pelaksanaan  Dongeng Pagi Hari 

  1. Bentuk tim penanggungjawab pendongeng di setiap tingkatan kelas

  2. Jadwalkan pembiasaan di satuan pendidikan untuk melaksanakan dongeng pagi hari

  3. Jenjang SD : isi dongeng disesuaikan dengan tingkatan usia dan perkembangan informasi yang terjadi. Bisa menggunakan cerita cerita dari fabel,hikayat, cerita rakyat  atau cerita fiksi yang lainnya

  4. Jenjang SMP : Isi dongeng lebih kepada situasi atau fakta yang ada eristiwa peristiwa yang aktual terjadi atau mengambil tema sejarah yang dikemas dalam bentuk cerita oleh pendongeng. 

3.    Keberlanjutan Program Dongeng 

  1. Dongeng harus berdampak poada siswa , maka setiap siswa diiminta membuat ringkasan dalam bentuk tulisan dari isi dongeng, tentang nilai nilai karakter yang bisa ditiru dan yang tidak boleh ditiru.

  2. Kumpulan tulisan siswa dibendel atau dibukukan

  3. Kembangkan tulisan anak dari membuat ringkasan, siswa diminta membuat buku sederhana tentang cerita dari pengalamannya.

4.    Pengembangan program Dongeng Menggunakan Teknologi

  1. Guru membuat buku atau teks cerita dongeng dengan menggunakan chromebook dengan memanfaatkan aplikasi canva atau flipbook. 

  2. Hasil tulisan  atau buku yang dibuat siswa, dikembangkan dalam bentuk video animasi dengan menggunakan canva/flipbook. 

5 . Tindak Lanjut Program 

  1. Setiap tahun dinas pendidikan melakukan pengukuran keberhasilan best practise dongeng pagi hari dalam bentuk lomba budaya mutu.

  2. Mengukur keberhasilan tujuan program dongeng pagi hari dengan melakukan pendataan mengenai nilai nilai karakter dan prestasi yang diraih setelah program berjalan setiap tahunnya. Dengan melihat dampak kedisiplinan, kesantunan, ketaatan, tolenransi , dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sosialnya di sekolah ataupun di rumah.

  3. Adakan gelar hasil kreasi Dongeng di tingkat kota/kab pada hari besar nasional seperti hari pendidikan nasional, bulan bahasa, hari ulang tahun sekoolah dan sebagainya.

Sebagai pendidik, mungkin menemukan kendala dalam memberikan layanan mutu pendidikan di sekolah. Kesulitan dalam menerapkann karakter disiplin, tanggungjawab, mandiri, empati kepada siswa? Apa kekuatan dongeng bagi siswa ? Ayoo …budayakan mendongeng kepada siswa, pasti akan menemukan dampak yang besar bagi penumbuhan karakater siswa. Simak praktik baik dari sekolah di kota Madiun. 

 

 

Referensi atau sumber pustaka 

Saragih, S. (2020). Pendidikan Karakter melalui Dongeng: Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara;

Kurniawan, A. (2021). Pengaruh Dongeng Terhadap Perkembangan Karakter Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga;

Nugroho, S. (2018). Implementasi Dongeng dalam Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Penulis: Slamet Hariyadi – Dinas Pendidikan Kota Madiun