Gebyar Pekan Kebhinnekaan Di Kabupaten Bangkalan

Kondisi  Masyarakat di Kabupaten Bangkalan

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari bermacam suku bangsa, bahasa dan budaya.  Indonesia  memiliki keindahan alam yang sangat mempesona, baik berupa hamparan pantai yang indah dan luas maupun deretan perbukitan dan pegunungan yang menjulang tinggi. Selain itu Indonesia juga memiliki kekayaan alam  melimpah, berupa bahan tambang mulai dari nikel, batubara, bauksit, emas, perak  maupun hutan belantara dengan aneka ragam tanaman yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ini merupakan sebuah anugerah dari Allah swt yang harus kita jaga, dirawat dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sebagai warga negara, kita mempunyai kewajiban untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya,    terus dipertahankan sampai kapanpun agar anak cucu kita kelak masih dapat menikmatinya.  Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai alat pemersatu bangsa harus ditumbuhkembangkan secara terus menerus dalam setiap aspek kehidupan, berbangsa dan bernegara. Kenyataan menunjukkan dengan banyaknya keberagaman, sering terjadi gesekan – gesekan yang dapat menimbulkan kerugian baik material maupun nonmaterial di masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan upaya – upaya pencegahan dari berbagai pihak dan lintas sektoral untuk menekan atau meminimalisir  terjadinya gesekan  supaya kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dan terbina dengan baik sehingga terwujud  masyarakat sosial yang harmonis dan berbudaya.

Bangkalan merupakan kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Madura, berbatasan langsung dengan ibukota Propinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya. Dengan adanya Jembatan Suramadu mobilitas masyarakat baik dari Bangkalan menuju Surabaya maupun sebaliknya juga sangat tinggi. Banyak penduduk kota Bangkalan yang bekerja di kota Surabaya, selain itu juga banyak pengunjung dari daerah lain datang ke Bangkalan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah warisan para ulama, wisata alam atau sekedar menikmati makanan khas kota Bangkalan. Penduduk Kabupaten  Bangkalan juga beraneka ragam, ada suku Madura, suku Jawa maupun suku yang lain. Dengan keanekaragaman suku ini dapat menimbulkan terjadinya gesekan baik dengan sesama suku Madura maupun dengan suku yang lain. Apalagi  suku Madura juga  dikenal sebagai masyarakat yang sangat menjunjung tinggi harga diri. Salah satu prinsip yang dipegang oleh masyarakat Madura dikenal dengan peribahasa “lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata” yang artinya lebih baik mati daripada malu. Penerapan  dari prinsip ini mereka merasa malu apabila direndahkan atau dilecehkan dan akan melakukan perlawanan, bentuk perlawanan yang dilakukan dikenal dengan istilh “Carok”. Oleh sebab itu penanaman  konsep yang benar tentang penerapan prinsip tersebut harus dilakukan untuk mencegah terjadinya Carok. Kegiatan-kegiatan yang bersifat Kebhinnekaan perlu dilakukan dalam segala sendi kehidupan untuk meminimalisir terjadinya Carok, termasuk didunia pendidikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkembangkan semangat kebhinnekaan melalui kegiatan-kegiatan positif di satuan pendidikan. Dalam istilah kesehatan lebih baik mencegah, lebih efektif dan murah dibandingkan dengan mengobati.

Banyaknya satuan pendidikan yang ada memerlukan strategi dan cara  khusus yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan agar semangat Kebhinnekaan dapat  dipahami dan diterapkan  dalam kegiatan sehari-hari serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam diri setiap peserta didik. Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan berupaya untuk menumbuhkembangkan semangat kebhinnekaan, khususnya bagi  peserta didik mulai dari jenjang pendidikan TK/PAUD – SMP. Salah satu program kegiatan yang dilakukan yaitu “Pekan Kebhinnekaan”. Maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai upaya untuk mengenalkan, menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai warga negara Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya, bahasa serta adat istiadat. Dalam program ini, satuan pendidikan melakukan aktivitas tentang upaya menumbuhkembangkan semangat kebhinnekaan bagi  peserta didik melalui beberapa aktivitas yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu.  Kegiatan pekan kebhinnekaan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan-peringatan hari-hari besar nasional, misal: peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan, Hari Pendidikan, Hari Pahlawan, Hari Sumpah Pemuda dan bahkan hari besar keagamaan, misal: Hari Santri Nasional, Maulud Nabi dan lain – lainnya.

Mensosialisasikan Produk Kebhinnekaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Produk Kebhinnekaan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27-28 Juli 2023. Peserta dari Bangkalan dalam kegiatan ini sebanyak 9 orang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan, Pengawas dan MKKS mulai dari jenjang pendidikan TK/PAUD – SMP. Ketika selesai mengikuti kegiatan,  tim dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan melakukan koordinasi dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan terkait kegiatan yang perlu dilakukan berdasarkan Rencana Tindak Lanjut yang sudah disusun.

Sosialisasi Produk Kebhinnekaan kepada Pengawas dan Kepala Sekolah

Pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP), 

Kegiatan dilakukan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan,   dilaksanakan selama 2 hari yaitu: hari Kamis dan Jum’at, tanggal 10 – 11 Agustus 2023 dengan peserta sebagai berikut:

  • Hari Kamis, 10 Agustus 2023: Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada Kepala Sekolah pelaksana PSP jenjang pendidikan TK/PAUD – SD dengan jumlah peserta 60 orang
  • Hari Jum’at, 11 Agustus 2023 Kegiatan sosialisasi dilakukan  kepada  Kepala Sekolah pelaksana PSP  jenjang pendidikan SMP, Ketua PKG, Pengurus MKKS, Penilik, Pengawas TK/PAUD – SMP dan Korwil dengan jumlah peserta 60 orang.

Strategi yang dilakukan dalam dua hari kegiatan tersebut yaitu   berupa paparan materi produk-produk Kebhinnekaan, diskusi dan praktek bermain peran (simulasi).

 

Diskusi dengan Pengawas Satuan Pendidikan.

Kegiatan dilakukan di Forum MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah) yang dilaksanakan di Koordinator Wilayah Kecamatan Blega pada tanggal 16 Agustus 2023. Dalam kegiatan ini juga dipaparkan tentang Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah disusun oleh pengawas yang mengikuti kegiatan pembekalan Produk Kebhinnekaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah pengawas satuan pendidikan dari jenjang TK/PAUD – SMP dengan jumlah  peserta 28 orang. Hasil kegiatan ini berupa rencana kerja  tentang kegiatan sosialisasi ke satuan pendidikan binaan oleh pengawas pembina.

Sosialisasi Kepada Satuan Pendidikan Binaan

Pengawas sekolah melakukan kegiatan sosialisasi kepada satuan pendidikan binaan tentang Produk Kebhinnekaan. Kegiatan sosialisasi oleh pengawas  dilaksanakan dalam kurun waktu 2 minggu di akhir bulan Agustus 2023. Strategi yang dilakukan yaitu pengawas melakukan koordinasi dengan sekolah binaan tentang kegiatan sosialisasi Produk Kebhinnekaan dengan mengumpulkan beberapa sekolah binaan sesuai dengan wilayah. Metode yang dilakukan berupa paparan produk Kebhinnekaan dengan melakukan  diskusi dan bermain peran. Dalam kegiatan sosialisasi ke satuan pendidikan, pengawas melakukan kolaborasi dengan sesama rekan pengawas.

      Kegiatan Sosialisasi Produk Kebhinnekaan oleh Pengawas di Satuan Pendidikan Binaan

 

Surat Edaran Pekan Kebhinnekaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan membuat surat edaran kepada satuan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan TK/PAUD – SMP untuk melakukan kegiatan Pekan Kampanye Cinta Kebhinnekaan dengan tema   “Bersama CInta Keberagaman”. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di bulan September 2023. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pembuatan dan pemasangan poster-poster atau infografis tentang Kebhinnekaan di tempat-tempat yang mudah diakses/ dibaca oleh peserta didik, misal: papan pengumuman, majalah dinding atau di ruang kelas, menayangkan tayangan video dengan tema Cinta Keberagaman saat proses pembelajaran, lomba-lomba dengan tema Kebhinnekaan atau bentuk kegiatan yang lain. Strategi yang dilakukan, menyematkan link dalam surat edaran yang berisi tentang petunjuk-petunjuk/ materi dari kegiatan kampanye cinta Kebhinnekaan, selain itu satuan pendidikan juga mengunggah dokumentasi kegiatan  serta deskripsi dari kegiatan yang dilakukan. Berikut ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut dari surat edaran.

Permainan Tradisional:

  • Gobak Sodor merupakan salah satu permainan khas Indonesia, setiap daerah mempunyai nama permainan yang berbeda, jika di Madura dinamakan Slodor, di Riau disebut Galah Panjang, di Kepulauan Natuna disebut Galah.
  • Toron Tana merupakan tradisi ritual bagi masyarakat sebagai tanda seorang bayi sudah dibenarkan menyentuh tanah untuk pertama kali, biasa dilakukan ketika bayi berusia 7 bulan atau saat bayi belajar berjalan
  • Mantan En-Maen merupakan tradisi dalam pernikahan, yaitu setelah kedua mempelai melaksanakan akad nikah di rumah mempelai wanita, lalu mempelai wanita berkunjung ke rumah mempelai pria untuk dikenalkan dengan keluarga mempelai pria dengan diantar keluarga mempelai wanita.Hal ini bertujuan agar persaudaraan antara dua keluarga terjalin lebih erat.
  • Permainan Engklek, Dakon dan Lompat Tali

Ajang Kreatifitas/ Lomba – Lomba

Kegiatan lomba yang dilakukan oleh beberapa satuan pendidikan yaitu:

  • Lomba membuat poster dengan tema tentang Kebhinnekaan
  • Lomba menyanyikan lagu-lagu tradisional
  • Lomba tari tradisional
  • Lomba busana tradisional yang dikemas dalam bentuk fashion show atau peragaan busana
  • Lomba puisi bertema pluralisme

Keimanan dan Ketaqwaan

Kegiatan dibidang keimanan dan ketaqwaan yaitu: program baca tulis Al-qur’an, Tahfidzul Qur’an, sholat Dhuha atau sholat Dhuhur berjamaah di satuan pendidikan secara terjadwal/ bergiliran tiap kelas serta peringatan hari besar keagamaan.

Sosial/ Gotong Royong

Kegiatan Sosial/ gotong royong yang dilakukan yaitu: Jum’at bersih, kerja bakti secara rutin, senam bersama, upacara bendera dengan menggunakan pakaian tradisional, tukar kado antar teman serta kegiatan persami, infaq rutin setiap hari Jum’at.

Pemutaran Video dengan Tema Kebhinnekaan

Kegiatan pemutaran video bertema Kebhinnekaan dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik diberi kesempatan menyampaikan pendapatnya dari tayangan video yang telah disaksikan, kegiatan ini  dipandu oleh bapak/ ibu guru.

Pemasangan Poster Kampanya Kebhinnekaan

Satuan pendidikan juga mencetak dan memasang poster-poster produk kebhinnekaan. Poster dipasang di tempat-tempat yang mudah dibaca oleh peserta didik, misal di majalah dinding, papan pengumuman atau di ruang kelas.

Poster-Poster Kebhinnekaan dan Pencegahan Kekerasan

Pembiasaan Menggunakan Busana Khusus pada Hari-Hari Tertentu.

Di Kabupaten Bangkalan sudah menjadi pembiasaan menggunakan  busana muslim/ santri yang pada tanggal 22 setiap bulan, Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melekatkan semboyan Kabupaten Bangkalan sebagai kota Santri, dan busana tradisional madura setiap tanggal 24, sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai orang madura. .Kebijakan ini berlaku bagi semua ASN/ Non ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, peserta didik dari jenjang pendidikan PAUD/TK – SMP.

 

Merintis Terlaksanannya Boarding School.

Latar belakang pelaksanaan Boarding School adalah Peraturan Bupati Bangkalan No. 2 tahun 2019 tentang Bangkalan sebagai kota Dzikir dan Sholawat serat Peraturan Bupati Bangkalan No. 53 tahun 2019 tentang Gerakan Bangkalan menghafal Al-qur’an pada satuan pendidikan dasar, selain itu juga sebagai upaya peningkatan akses pendidikan, peningkatan mutu, menjadi wadah pendidikan berlandaskan agama, mengembangkan bakat, potensi dan penanaman nilai karakter peserta didik secara berkesinambungan. Tujuan yang dicapai dari program ini, yaitu: menumbuhkan peserta didik menjadi pribadi yang:

  • Beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia
  • Berwawasan kebangsaan dan kebhinnekaan
  • Menguasai dasar-dasar ilmu keislaman
  • Terampil membaca kitab kuning
  • Terampil berbahasa Arab dan Inggris
  • Berfikir kritis, moderat, kreatif dan inovatif
  • Memiliki jiwa kepemimpinan yang teguh

Program Boarding School mulai dijalankan di tahun ajaran baru 2024-2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan menetapkan sekolah pelaksana program Boarding School yaitu UPTD SMPN 1 Bangkalan. Tahun 2024 UPTD SMPN 1 Bangkalan merupakan sekolah percontohan untuk menjalankan program  boarding school mulai dari kelas 7.

Mitra Kegiatan Pekan Kebhinnekaan

Dalam menjalankan kegiatan penguatan produk Kebhinnekaan Dinas pendidikan Kabupaten Bangkalan juga melakukan kolaborasi dengan instansi lain. Salah satu kegiatan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan 2 Mei 2024. Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan diberi tanggung jawab melaksanakan kegiatan berupa Expo Pendidikan. Kegiatan ini dapat terlaksana melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan serta Radar Madura. Expo Pendidikan tahun 2024. Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi:

  1. BOSSANOVA (Bangkalan Expo Satu Sekolah Satu Inovasi
  2. GBMQ (Gerakan Bangkalan Menghafal Al-Qur’an)
  3. Gebyar Inovasi dan Expo Pendidikan

Berkat adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, kegiatan Expo Pendidikan dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

Wujud Nyata Praktek Kebhinnekaan

Bagi peserta didik, melalui kegiatan fashion show/ peragaan busana, lomba menyanyi lagu daerah, peserta didik dapat mengenal berbagai jenis budaya daerah utamanya pakaian dan lagu daerah, meningkatnya keimanan dan ketaqawaan melalui kegiatan keagamaan yaitu membaca Al-qur’an, sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah,  tumbuhnya rasa sosial dan gotong royong dengan adanya kegiatan kerja bakti, Jum’at berbagi, tumbuhnya budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), terwujudnya  kreatifitas dan prestasi melalui beberapa lomba yang dilakukan baik Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN) serta Festival dan Lomba Seni Nasional (FLSN).

Bagi satuan pendidikan, munculnya kegiatan-kegiatan baru di satuan pendidikan sebagai upaya menumbuhkembangkan budaya kebhinnekaan, misal: Jum’at ceria, rutinitas ibadah sholat dhuha atau dhuhur, kegiatan bercerita dengan tema mengenal budaya dari berbagai daerah, presentasi budaya dalam pembelajaran atau pengenalan budaya nusantara yang dilakukan dalam bentuk pawai budaya atau karnaval. Terciptanya lingkungan yang aman, nyaman dan ramah bagi peserta didik.

Terwujudnya kegiatan Aubade 1000 pelajar SMP se-Kabupaten Bangkalan  pada upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di alun-alun Kota Bangkalan. Kegiatan ini melibatkan 1000 peserta didik jenjang SMP se-Kabupaten Bangkalan. Strategi yang dilakukan yaitu setiap SMP Negeri di Kabupaten Bangkalan diberi kuota untuk mengirimkan siswa-siswinya dalam kegiatan tersebut. Setiap satuan pendidikan menerima daftar lagu-lagu lengkap dengan nada dan temponya yang akan dinyanyikan saat pelaksanaan Upacara Detik-Detik Proklamasi, secara berkala satuan pendidikan melakukan latihan bersama dengan satuan pendidikan dalam satu wilayah. Semua siswa akan berkumpul saat pelaksanaan upacara. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pj Bupati Bangkalan Bapak DR. H. Arief M Eddie,M.Si, beliau ikut bernyanyi dan berjoget ketika 1000 siswa-siswi SMP se-Kabupaten Bangkalan menyanyikan lagu Rungkad.

Terwujudnya Kegiatan Expo Pendidikan Tahun 2024

Kabupaten Bangkalan mengadakan kegiatan Expo Pendidikan dengan tema “Gebyar Inovasi dan Expo Pendidikan.Menuju Bangkalan Emas”. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 2 – 4 Mei 2024.

Pj. Bupati Bangkalan mengunjungi salahsatu stand expo pendidikan Bangkalan 2024

Rangkaian kegiatan Expo Pendidikan yaitu:

  • Upacara Bendera bertempat di Taman Budaya Sentra IKM dengan tema “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar”. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 2 Mei 2024.
  • Pameran Pendidikan dan Lomba Stand.

Pendirian dan penilaian stand merujuk pada tema kagiatan.

  • Penampilan pentas kreasi untuk jenjang pendidikan TK/ PAUD.
  • Lomba Tahfidz Qur’an
  • Lomba Inovasi

Berdasarkan inovasi yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan, akan ditetapkan 10 (sepuluh) inovasi terbaik digital dan 10 (sepuluh) inovasi terbaik non digital  untuk jenjang SD, serta 6 (enam) inovasi terbaik digital dan 6 (enam) terbaik non digital untuk jenjang SMP. Penetapan finalis berdasarkan hasil seleksi tahap I pada pembobotan Aplikasi Inovasi Bravo Kabupaten Bangkalan (https://bravo.egovsuperspp.id/login). Penetapan 32 sekolah  sebagai finalis pada tanggal 26 April 2024. Babak   final dilaksanakan hari Jum’at tanggal 3 Mei 2024 pukul 08.00 wib s/d selesai.

  • Lomba Expo Virtual

   Kegiatan ini diperuntukkan bagi 50 SD dan 15 SMP yang memiliki website sekolah berjejaring, sebagai tindak lanjut dari Pengembangan Integrasi dan Digitalisasi Pendidikan diDinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. Penilaian pemenang didasarkan pada tampilan dan isi konten.

  • Seminar Nasional

    Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 4 Mei 2024 mulai pk. 08.00 W.I.B – Selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan 1 orang guru TK/ PAUD, 2 orang guru SD per kecamatan dan 1 orang guru SMP.

  • Malam Anugerah

   Puncak kegiatan Expo Pendidikan tahun 2024 adalah Malam Anugerah yang dilaksanakan hari Sabtu, 4 Mei 2024 pk. 19.00 W.I.B – selesai. Dalam kegiatan ini diberikan apresiasi kepada para pemenang lomba-lomba yang sudah dilakukan.

  • Jadwal Kunjungan Stand

Untuk memeriahkan dan meramaikan  kegiatan Expo Pendidkan tahun 2024, Dinas Pendidikan juga menyusun jadwal kunjungan bagi satuan pendidikan berdasarkan wilayah kecamatan dengan rincian sebagai berikut:

NO

HARI/TGL

PUKUL

YANG BERKUNJUNG

KET

1

Kamis,

2 Mei 2024

10.00-13.00

Kec. Tragah

Kec.Sepuluh

Agar menghadirkan siswa dan guru dari semua jenjang TK/ PAUD, SD dan SMP

13.00-16.00

Kec.Blega

Kec. Konang

16.00-19.00

Kec. Labang

2

Jum’at,

3 Mei 2024

08.00-10.00

Kec. Kokop

Kec.T. Bumi

10.00-13.00

Kec. Galis

Kec. Modung

13.00-16.00

Kec. Kwanyar

Kec. Kamal

16.00-19.00

Kec.Bangkalan

3

Sabtu,

4 Mei 2024

08.00-10.00

Kec. Arosbaya

Kec. Klampis

10.00-13.00

Kec. Socah

Kec. Geger

13.00-16.00

Kec. Burneh

Kec. T. Merah

Refleksi Kegiatan Kebhinnekaan

Dari hasil evaluasi yang dilakukan beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

  • Tidak semua satuan pendidikan melakukan kegiatan Pekan Kebhinnekaan, hal ini disebabkan waktu pelaksanaan berdekatan dengan kegiatan bulan Agustus, surat edaran yang terlalu dekat dengan jadwal pelaksanaan. Solusi yang akan dilakukan membuat surat edaran dengan rentang waktu yang cukup bagi satuan pendidikan untuk mempersiapkan kegiatan, dilakukan bertepatan dengan peringatan hari besar nasional, misal Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, hari besar keagamaan atau setelah asesmen akhir semester ganjil.
  • Kegiatan pekan Kebhinnekaan masih sebatas dilakukan dilingkungan dinas pendidikan dari jenjang TK/PAUD-SMP, sementara untuk jenjang SMA-SMK belum bisa dilakukan, hal ini terkait dengan koordinasi yang belum dilakukan. Untuk waktu yang akan datang Dinas pendidikan akan melakukan koordinasi dengan cabang Dinas Pendidikan Propinsi di Kabupaten Bangkalan agar kegiatan yang dilakukan lebih semarak dan meriah.
  • Beberapa satuan pendidikan menggabungkan kegiatan pekan Kebhinnekaan dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), alasan yang disampaikan karena berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kegiatan. Solusi yang disampaikan yaitu melakukan pendampingan ke satuan pendidikan tentang kegiatan pekan Kebhinnekaan merupakan kegiatan yang tepisah dari kegiatan P5. Ha inibertujuan agar satuan pendidikan dapat menyusun perencanaan yang kan dimasukkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) di Satuan Pendidikan.

Penanaman karakter cinta tanah air, cinta negara Indonesia

Dunia akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja,  terjadi  kekacauan dan peperangan, banyak negara-negara yang sedang dilanda konflik yang menjurus kepada terjadinya desintegrasi atau perpecahan. Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar yang terdiri dari ribuan pulau baik besar maupun kecil, sangat rentan terjadinya perpecahan, upaya untuk terus menjaga dan memelihara persatuan dan  kesatuan  bangsa agar terhindar dari jurang perpecahan sangat penting dilakukan. Kita tidak ingin kejadian di Timur Tengah, Ukraina maupun Bangladesh sampai terjadi di Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dipelihara dan dijaga  bersama-sama oleh seluruh warga negara mulai dari anak-anak hingga dewasa. Penanaman karakter cinta tanah air, cinta negara Indonesia atau yang lebih dikenal dengan slogan “NKRI HARGA MATI” harus dilakukan dengan perencanaan dan strategi yang tepat. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus benar-benar tertanam dalam sanubari setiap warga negara Indonesia. Untuk menghindari terjadinya perpecahan, maka perlu dilakukan upaya – upaya yang konkrit disemua elemen bangsa, tidak terkecuali bagi para peserta didik sebagai generasi penerus. Rasa cinta dan bangga dengan berbagai macam budaya bangsa, bangga sebagai warga negara Indonesia harus ditanamkan sejak usia dini.

Kegiatan Pekan Kebhinnekaan merupakan salah satu upaya  menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya  daerah maupun nasional, merasa bangga dengan keanekaragaman budaya nusantara serta menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bangsa. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan terlibat langsung dalam upaya untuk mengenal budaya dari berbagai daerah serta berinteraksi dengan sesama peserta didik yang berbeda melalui beberapa kegiatan yang  dilakukan. Agar kegiatan pekan Kebhinnekaan dapat berjalan dengan baik, maka satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan tentang bentuk kegiatan yang akan dilakukan, melakukan analisis terhadap kekuatan atau potensi yang dimiliki serta keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bentuk – bentuk kegiatan yang dapat dilakukan misalnya:  pemasangan poster – poster Kebhinnekaan, lomba membuat poster dengan tema Kebhinnekaan, peragaan busana tradisional, lomba-lomba baik olahraga maupun kesenian yang bertema Kebhinnekaan, pemutaran video-video bertema Kebhinnekaan, festival kesenian atau bentuk kegiatan yang lain.

Satuan pendidikan dapat mengembangkan atau  berinovasi  terhadap kegiatan Pekan Kebhinnekaan, pelibatan peserta didik  dalam bentuk memberi kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan pendapat atau usulan tentang bentuk kegiatan yang akan dilakukan, memberi pilihan – pilihan kegiatan yang akan diikuti serta melibatkan mereka sebagai pelaksana dalam kegiatan yang dilakukan merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan dengan tujuan meningkatkan komunikasi, kerjasama, saling mengenal dan kerukunan sesama peserta didik untuk mencegah terjadinya perundungan dan pembullyan.  Dengan keterlibatan peserta didik secara aktif dapat memberi pengalaman yang berguna bagi mereka kelak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi bagi peserta didik.

            Persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan Pekan Kebhinnekaan yaitu:

  1. Koordinasi dengan Kepala Dinas tentang rencana pekan kebhinnekaan
  2. Sosialisasi kepada pengawas, PKG, MKKS, penilik, kepala   satuan   pendidikan
  3. Menyusun surat edaran dan menyebarkan kepada satuan  pendidikan
  4. Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pekan kebhinnekaan

Semarakkan Pekan Keberagaman

Saat ini dunia sudah memasuki era informasi, dimana semua orang dapat mengakses dan memperoleh informasi setiap saat. Kejadian di tempat lain dapat dengan mudah dan cepat  kita ketahui. Bermacam informasi dapat kita lihat tanpa dapat dicegah. Termasuk juga kebudayaan dari barat yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh budaya barat sangat dominan, utamanya kepada generasi penerus, saat ini banyak kita saksikan para genarasi penerus lebih mengidolakan tokoh asing (luar negeri) serta gaya hidup kebarat-baratan, ini tidak boleh terjadi. Indonesia adalah bangsa yang besar, kaya dengan ragam budaya, bahasa dan adat istiadat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, bagaikan untaian berlian di zamrud Kathulistiwa.  Kita tentu tidak menginginkan generasi yang akan datang tidak mengenal budaya bangsanya sendiri. Kita ingin para generasi penerus bangga mengenakan busana daerah menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari dan bangga mengaku sebagai warga negara Indonesia. Kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikannya. Dunia boleh berubah, tetapi kecintaan kita dan generasi penerus terhadap budaya bangsa tidak boleh berubah. Kita harus bangga dengan kekayaan warisan budaya Indonesia. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya yang tiada ternilai harganya.

Pekan Kebhinnekaan merupakan salah satu upaya dalam menanamkan cinta keberagaman dalam diri seorang peserta didik, satuan pendidikan supaya memasukkan kegiatan pekan kebhinnekaan menjadi kegiatan rutin,  kegiatan ini juga dapat dilakukan secara terintegrasi dengan peringatan hari-hari besar nasional, misal:  saat peringatan HUT RI, hari pahlawan, hari besar keagamaan, hari ulang tahun/ hari jadi satuan pendidikan atau peringatan hari sumpah pemuda. Mari kita budayakan kegiatan Pekan Kebhinnekaan di satuan pendidikan. Mari kita wujudkan peserta didik yang cinta dengan keanekaragaman budaya nasional  melalui kegiatan Pekan Kebhinnekaan. Damailah Negeriku, Jayalah Bangsaku, Merdeka.

Penulis : Soewondo – Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan Jawa Timur

wpChatIcon
wpChatIcon