Siapa bilang tarian tradisional hanya untuk mereka yang sempurna? Tari Sekapur Sirih, dengan gerakannya yang anggun dan makna mendalam, membuktikan bahwa seni dan budaya dapat dinikmati oleh semua orang, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Melalui tarian ini, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya Melayu, tetapi juga membuka pintu bagi inklusivitas dan keberagaman.
Dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan arus globalisasi yang semakin pesat, melestarikan kebudayaan nasional dan daerah adalah hal penting yang harus dilakukan oleh bangsa ini. Dampak dari pesatnya globalisasi bisa saja mengikis dan menghilangkan kebudayaan yang merupakan warisan leluhur bangsa, tergeser oleh budaya luar yang masuk. Kebudayaan nasional dan daerah yang dimiliki bangsa Indonesia adalah warisan dari leluhur yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa. Melestarikan kebudayaan adalah kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk peserta didik. Bahkan, sedini mungkin anak-anak seharusnya diperkenalkan dengan budaya nasional dan daerah agar mereka mengetahui dan mengenal berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia.
Upaya melestarikan kebudayaan tradisional kepada peserta didik, tidak hanya terbatas pada peserta didik tanpa hambatan namun juga untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Setiap peserta didik memiliki hak yang sama untuk mengenal, mempelajari dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan pulau dan ratusan suku bangsa yang memiliki keberagaman budaya yang berbeda-beda. Keberagaman tersebut dapat dilihat dari bahasa, adat istiadat, rumah, pakaian, senjata, alat musik, lagu, tarian, makanan dan lain sebagainya.
Tari Sekapur Sirih dari Melayu Kepri
Salah satu keberagaman budaya yang ada di Indonesia adalah tari tradisional. Kepulauan Riau, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang identik dengan tradisi Melayu, memiliki budaya yang beragam mulai dari upacara adat, kesenian tradisional, tarian , makanan khas, dan musik daerah. Salah satu tarian tradisional dari Kepulauan Riau adalah Tari Persembahan Sekapur Sirih yang merupakan tarian yang sarat makna dan selalu ditampilkan pada acara-acara formal maupun nonformal di wilayah Kepulauan Riau sebagai tarian penyambutan. Tari ini dibawakan oleh 5 hingga 9 penari perempuan, biasanya berjumlah ganjil, dengan iringan musik Melayu yang bersumber dari perpaduan instrumen suara marwas, biola atau fill, gendang, gambus, dan akordion. Tari Sekapur Sirih ini mengandung makna dari setiap gerakan di dalamnya.
Anak SLB belajar Tari Sekapur Sirih
Mengenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap budaya daerah kepada para peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Batam adalah salah satu implementasi dalam pembentukan dan penguatan profil pelajar Pancasila. SLB Negeri Batam merupakan salah satu sekolah penggerak yang terus berupaya untuk mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Peserta didik di SLB Negeri Batam terdiri dari peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Hambatan peserta didik di SLB Negeri Batam secara garis besar terdiri dari peserta didik dengan hambatan penglihatan (tunanetra), peserta didik dengan hambatan pendengaran (tunarungu), peserta didik dengan hambatan intelektual (tunagrahita), peserta didik dengan hambatan gerak (tunadaksa) dan peserta didik dengan hambatan sosial – emosional (autis). Selain memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, peserta didik di SLB Negeri Batam memiliki latar belakang sosial-budaya yang beragam pula. Hampir seluruh masyarakat di Kota Batam adalah pendatang, begitu pula dengan mayoritas peserta didik di SLB Negeri Batam.
Mengenalkan budaya melayu, terutama tari Sekapur Sirih kepada para peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Batam adalah upaya untuk menanamkan rasa cinta terhadap kesenian daerah setempat. Seperti kata pepatah “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”, mengenal dan mempelajari kebudayaan daerah tempatan merupakan hal yang harus selalu dilakukan, dilestarikan, dan dipertahankan.
Menarikan tari Sekapur Sirih adalah pembelajaran muatan lokal di SLB Negeri Batam sejak tahun 2023. Muatan lokal ini berdasarkan SK Kepala dinas pendidikan Provinsi Kepulauan Riau No. 774 Tahun 2022 tentang Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Luar Biasa di Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini dilaksanakan secara massal bersama-sama seluruh peserta didik dan guru setiap hari Kamis pagi di lapangan sekolah. Kegiatan ini dilakukan secara massal atau bersama-sama brtujuan agar peserta didik bersemangat mengikuti dan melakukan gerakan tari Sekapur Sirih. Dengan dipandu oleh guru pengampu muatan lokal, seluruh peserta didik melakukan gerakan tarian Sekapur Sirih sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain tari Sekapur Sirih, tarian melayu yang lain juga diajarkan kepada seluruh peserta didik, seperti tari Zapin Ya Salam dan Tari Lemak Manis yang merupakan tari kreasi melayu.
Selain agar peserta didik terbiasa melakukan gerakan-gerakan dalam tarian Sekapur Sirih, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaring minat dan bakat peserta didik dalam menari. Melalui kegiatan ini, setiap peserta didik dapat menemukan dan mengembangkan potensi terpendamnya. Peserta didik yang mempunyai minat dan bakat menari, akan dilatih lebih intensif agar lebih mahir membawakan tari Sekapur Sirih.
Kolaborasi dan dukungan Eksternal
Pelaksanaan kegiatan menarikan tari Sekapur Sirih di SLB Negeri Batam dilaksanakan dengan kolaborasi dan kerjasama dari semua guru dalam membimbing peserta didik berkebutuhan khusus. Selain guru, kerjasama dengan orang tua peserta didik yang membantu mengarahkan anak untuk bergerak mengikuti gerakan tarian saat pelaksanaan kegiatan.
Pihak eksternal yang ikut terlibat dan mendukung praktik baik ini diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Pariwisata Kota Batam, dan PT. Flextronics Batam. Pihak-pihak tersebut bekerja sama dengan SLB Negeri Batam salah satunya adalah meminta tim tari yang terdiri dari peserta didik SLB Negeri Batam untuk membawakan tarian Sekapur Sirih sebagai tarian pembuka pada acara yang mereka selenggarakan.
Kerja sama dengan pihak eksternal ini memberikan dampak yang positif bagi peserta didik pada umumnya dan peserta didik yang menjadi anggota penari khususnya. Para peserta didik menjadi lebih percaya diri, mampu mengembangkan minat dan bakatnya, mampu menunjukkan dan membuktikan kepada masyarakat umum bahwa meski berkebutuhan khusus mereka dapat membawakan tari Sekapur Sirih dengan baik dan membuat bangga guru, orang tua dan keluarga.
Hasil positif bagi PDBK
Program pembelajaran muatan lokal Tari Sekapur Sirih di SLB Negeri Batam menunjukkan hasil yang positif. Para peserta didik menunjukkan semangat dan antusiasme yang baik dalam mempelajari tari persembahan. Kegiatan menari dapat membantu peserta didik berkebutuhan khusus meningkatkan motorik halus dan kasar, koordinasi tubuh, lebih mudah mengingat urutan gerakan, memahami irama musik, mampu mengikuti instruksi dengan lebih baik serta meningkatkan kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Setelah melaksanakan kegiatan ini dalam beberapa waktu, peserta didik yang memiliki minat dan bakat menari dapat terjaring dan dilatih agar dapat menguasai tarian tari persembahan dengan baik. Program ini juga meningkatkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya daerah Kepulauan Riau.
Sebagai nilai tambah terhadap program Pembelajaran Muatan Lokal Tari Persembahan ini, peserta didik yang sudah dilatih dapat tampil pada acara-acara formal yang menampilkan tari Sekapur Sirih sebagai pembuka acara. Acara-acara formal tingkat sekolah, undangan dari instansi lain bahkan tampil dalam acara internasional setingkat ASEAN.
Kerja sama dengan pihak eksternal yang disebutkan diatas memberikan dampak yang positif bagi peserta didik khususnya yang menjadi anggota penari. Peserta didik menjadi lebih percaya diri, mampu mengembangkan minat dan bakatnya, dan membuat bangga orang tua dan keluarga.
Tantangan mengenalkan Tari Sekapur Sirih untuk PDBK
Melaksanakan program pembelajaran Muatan Lokal berupa Tari Sekapur Sirih di sekolah luar biasa tentu saja memiliki beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut salah satunya keragaman karakteristik kebutuhan belajar peserta didik di SLB Negeri Batam yang berbeda-beda. Peserta didik di SLB Negeri Batam terdiri dari peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan penglihatan (Tunanetra), hambatan pendengaran (Tunarungu), hambatan intelektual (Tunagrahita), hambatan gerak (Tunadaksa) dan Autis. Dikarenakan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus ini tentu saja merupakan tantangan tersendiri untuk mengajari gerakan tarian Tari Sekapur Sirih..
Pada awal-awal kegiatan ini dilaksanakan, hampir seluruh peserta didik masih kaku dan tidak mau mengikuti gerakan tari Sekapur Sirih. Ada yang hanya diam saja, ada yang berlarian karena mendengar suara musik, dan ada pula yang duduk. Namun, karena kegiatan ini adalah kegiatan rutin setiap Kamis pagi, lama kelamaan peserta didik yang awalnya tidak mau mengikuti akhirnya mau mengikuti gerakan tari Sekapur Sirih meski tidak sempurna. Dikarenakan keterbatasan yang mereka miliki, mereka mengikuti gerakan sesuai kemampuan masing-masing.
Peran guru dan orang tua sebagai pendamping sangat dibutuhkan dalam mengajak peserta didik melakukan gerakan tari. Orang tua yang pada awalnya hanya melihat dari kejauhan, ikut berpartisipasi di lapangan mendampingi dan membimbing anaknya yang masih belum mandiri dan tidak mau ikut menari. Selain tantangan dalam mengajari peserta didik yang memiliki hambatan dan kebutuhan khusus, salah satu hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah cuaca hujan. Jika cuaca sedang hujan pada pagi hari di hari Kamis, kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. Sementara, ruangan yang ada di sekolah belum memadai untuk dijadikan tempat untuk melaksanakan kegiatan ini. Agar peserta didik tetap mendapatkan pelajaran tentang tarian tradisional/daerah, maka peserta didik akan belajar di ruang kelas masing-masing dengan dipandu oleh guru kelas.
Mari kenalkan budaya untuk peserta didik!
Mengenalkan tarian tradisional melayu, yaitu tari Sekapur Sirih adalah praktik baik yang dilakukan SLB Negeri Batam dalam upaya menanamkan rasa cinta terhadap budaya daerah dan menguatkan Profil Pelajar Pancasila kepada peserta didik, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus. Tidak hanya kepada peserta didik di SLB, namun mengenalkan warisan budaya daerah setempat juga patut dilakukan kepada seluruh peserta didik dari tingkat TK sampai tingkat SMA/SMK/sederajat. Hal ini agar budaya yang dimiliki tidak hilang tergerus oleh perkembangan zaman yang semakin modern. Nilai-nilai budaya luhur harus terus dipertahankan agar kebhinekaan Indonesia tetap terjaga.
Setiap anak termasuk peserta didik berkebutuhan khusus memiliki potensi yang luar biasa. Mengajak peserta didik untuk menarikan tarian tradisional daerah masing-masing secara massal dan rutin serta berkelanjutan, dapat menjadi pembiasaan yang baik, memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan kepada peserta didik, serta dapat menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat pula menjaring minat dan bakat peserta didik dalam menari. Mari kita lestarikan budaya daerah yang merupakan akar dari kebudayaan nasional bagi anak-anak penerus bangsa ini!
Penulis : Rahmi Saputri – Guru SLBN Batam, Kepulauan Riau