Penulis : Ida Faridah, S.Pd, M.M – Guru SDN RAMBUTAN 01 JAKARTA TIMUR
Sekolah Kami Pasca Pandemik
23 Mei Tahun 2022, kami mendapat tugas di SDN Rambutan 01 sebagai kepala sekolah. Saat itu baru dimulainya pembelajaran secara luring setelah hampir tiga tahun belajar dari rumah (BDR) banyak permasalahan yang kami temukan di sekolah, seperti kondisi lingkungan fisik sekolah yang kurang terawat. banyaknya coretan, gambar, kata-kata kotor di dinding sekolah, seperti dinding pagar, kelas, toilet bahkan di meja peserta didik. Hal tersebut menggambarkan karakter peserta didik belum tumbuh dengan baik
Kondisi itu mendorong kami untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Hal pertama yang kami lakukan memfoto seluruh ruang di lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar. Selanjutnya kami merancang program perbaikan lingkungan fisik, non fisik, dan budaya sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tugas meningkatkan keterampilan intelektual siswa. Selain itu, sekolah harus mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang efektif untuk meningkatkan keyakinan dengan potensi yang dimiliki siswa. Sebagaimana pendapat Bandura (dalam Susanto, 2018:277), individu dipengaruhi oleh keyakinan diri dalam membuat keputusan, memecahkan masalah serta kuat dalam menghadapi tantangan.
Tantangan kami saat pertama bergabung di SDN Rambutan 01 diantaranya: Belum terjain kolaborasi yang baik antara warga sekolah, belum optimalnya pemanfaatan fasilitas sekolah, pengadaan sarana dan prasaran pembelajaran, minimnya kegiatan pembiasaan dalam pembentukan karakter peserta didik, serta belum terbentuk budaya sekolah. Menurut Zamroni (2011:111) budaya sekolah adalah pola nilai-nilai, prinsi-prinsip, tradisi-tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah.
Merancang Strategi dengan Branding Ratu Berkobar
SDN Rambutan 01 salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sejak 2013. sekolah kami terletak di Jl H.M Sabar No. 49 RT. 004/ RW. 01 Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Jumlah peserta didik 329 orang, memiliki 36 peserta didik disabilitas. Jenis disabilitas yang ada beragam diantaranya: disabilitas intelektual 21 peserta didik, disabilitas pendengaran 1 peserta didik, disabilitas fisik (polio) 1 peserta didik, kesulitan belajar 4 peserta didik, autis 1 peserta didik, dan slow learner 8 peserta didik.
Keragaman peserta didik yang kami miliki merupakan tantangan bagi kami untuk mengoptimalkan segala potensi, kemampuan, dan sumberdaya yang ada untuk memberikan pelayanan sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya tanpa memandang etnis, budaya, suku, latar belakang, warna kulit dan jenis kelamin.
Secara kodrat, memang diakui terdapat perbedaan antara laki-laki dengan perempuan dalam aspek biologis. Perbedaan tersebut senantiasa digunakan untuk menentukan relasi gender, seperti pembagian status, hak-hak, peran dan fungsi di dalam masyarakat. Padahal, gender sangat mengacu kepada peran laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial. Peran-peran sosial tersebut bisa dipelajari, berubah dari waktu ke waktu, dan beragam menurut budaya dan antarbudaya.
Berkenaan dengan pemaknaan gender, Ann Oakley sebagaimana dikutip oleh Ahmad Baidowi, mendefinisikan gender dengan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruk secara sosial, diciptakan oleh laki-laki dan perempuan sendiri. Karenanya gender merupakan persoalan budaya. Gender bukan merupakan perbedaan biologis. Perbedaan biologis adalah perbedaan jenis kelamin yang bermuara dari kodrat Tuhan. Meskipun terasa sebagai suatu isu yang paling alami dan gamblang di zaman modern, kesetaraan gender belum mencapai titik ini.
Bagi perempuan, kesetaraan gender atau lebih tepatnya ketidaksetaraan gender tetap menjadi suatu tantangan awal yang harus diatasi dalam menjalani berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian, kesetaraan gender adalah usaha tentang pencapaian keseimbangan antara peran dan hubungan dari laki-laki dan perempuan. Ini merupakan suatu konstruksi sosial di mana kedua jenis kelamin dapat membuat pilihan tanpa dikomentari atau dibatasi oleh suatu pandangan umum yang sudah terbentuk dari segala prasangka yang mengikutinya.
Salah satu satu tema sentral sekaligus prinsip pokok dalam ajaran Islam ialah prinsip egalitarian, yakni persamaan antara semua manusia tanpa melihat identitas yang dimilikinya, baik berasal dari bangsa, suku, keturunan, bahkan dari jenis kelamin yang dimilikinya, laki-laki dan perempuan. Hal ini diisyaratkan dalam QS. al-Hujurat [49]: 13: يَا أَيُّهَا الن اسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِن أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِن اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِريٌ -١٣-
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu”.
Ayat tersebut memberikan gambaran kepada kita tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan, baik dalam hal ibadah (dimensi spiritual) maupun dalam aktivitas sosial (urusan karier profesional). Di sisi lain ayat ini pun mengikis tuntas pandangan yang menyatakan bahwa antara keduanya terdapat perbedaan yang memarginalkan salah satu di antara keduanya. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kualitas takwa yang dimiliki oleh masing-masing individu laki-laki dan perempuan
Berdasarkan latar belakang itu kami ingin membagikan praktik baik yang sudah kami lakukan kepada seluruh pembaca dengan tujuan sebagai berikut.
1) Memberikan edukasi kepada pembaca upaya mengoptimalkan potensi peserta didik sesuai dengan minat kesiapan dan gaya belajar
2) Memberikan inspirasi kepada sekolah untuk membangun budaya sekolah melalui visi misi dan branding sekolah sehingga dapat mencapai prestasi sesuai potensi peserta didik
3) Menjalin kolaborasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan , orang tua dan instansi terkait sesuai dengan minat, kesiapan dan kebutuhan peserta didik
4) Merancang program bagi peserta didik disabilitas sesuai minat, kesiapan dan gaya belajar peserta didik
Metode dan strategi yang kami gunakan dalam upaya meningkatkan prestasi sekolah diantaranya.
1) Membuat branding sekolah yang mudah diingat selaras dengan visi satuan pendidikan. Adapun branding sekolah yang t menjadi motivasi dan tujuan yang ingin dicapai sekolah yaitu “Ratu Berkobar”. Ratu Berkobar merupakan akronim dari SDN Rambutan 01 berakhlak, kolaborasi, dan berprestasi. Branding ini dirancang saat rapat kerja bersama pembina, kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan komite, kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
2) Melakukan identifikasi peserta didik melalui asesmen awal untuk mengetahui minat, kesiapan dan gaya belajar peserta didik. Asesmen awal dilakukan di awal tahun pelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam literasi, numerasi, minat, kesiapan dan gaya belajar. dilakukan melalui tes tertulis, wawancara dan tes gaya belajar. Kegatan tersebut kolaborasi guru kelas, guru pendidikan khusus dan orang tua peserta didik
3) Membuat catatan dan pengelompokan peserta didik berdasarkan minat kesiapan dan gaya belajarnya. Catatan hasil asesmen menjadi dokumen yang harus dimiliki guru sebagai bahan untuk memberikan pembelajaran berdiferensiasi sesuai minat, kesiapan dan gaya belajar
4) Merancang program sesuai minat, kesiapan dan gaya belajar peserta didik. Program dirancang berdasarkan asesmen yang sudah dimiliki oleh guru. Khusus peserta didik disabilitas akan dilanjutkan membuat profil, dilakukan asesmen lebih mendalam, membuat Program Pembelajaran Individu dan layanan kompensantoris. Pada tahap ini kolaborasi guru kelas, guru mata pelajaranan dan guru pendidikan khusus.
5) Mengundang orang tua peserta didik untuk berdialog terkait minat, kesiapan dan gaya belajar yang dimiliki peserta didik. Peserta didik yang teridentifikasi memiliki hambatan maka kami ajak berdialog secara personal. Teknisnya sebagai berikut. Guru kelas berdiskusi dengan guru pendidikan khusus, menyamakan hasil identifikasi awal, lalu membuat profil peserta didik, untuk mengetahui lebih dalam hambatan yang dimiliki peserta didik. Langkah selanjutnya GPK atas ijin kepala sekolah mengundang orang tua agar melakukan pemeriksaan ke dokter atau terapis terkait hambatan yang dimiliki peserta didik. Jika surat dari dokter atau tenaga ahli sudah diketahui maka GPK mengarahkan orang tua agar peserta didik mengikuti latihan di Gelanggang Olah Raga sesuai minat dan potensi yang dimilikinya. Berikut rancangan program dalam upaya meningkatkan prestasi yang dilakukan di sekolah kami:
No | Kegiatan | Pelaksanaan | Yang Terlibat |
1 | Implementasi branding sekolah (diucapkan saat pembiasaan dan dijadikan budaya sekolah dalam seluruh kegiatan) | Setiap hari | Seluruh warga sekolah |
2. | Asesmen awal | Di awal semester (Juli) | Peserta didik, guru kepala sekolah |
3. | Mengelompokan peserta didik sesuai minat, kesiapan dan gaya belajar | Agustus- September | Pendidik |
4. | Merancang program sesuai minat, kesiapan dan gaya belajar | Juli | Pendidik, GPK, Kepala sekolah |
5. | Diskusi dengan orang tua, terkait hambatan peserta didik dan mengoptimalkan potensi | Maret, Juni, September dan Desember | Pendidik, orang tua, kepala sekolah |
6 | Merancang jadwal latihan | Januari sd Desember | GPK, Orang tua dan peserta didik |
7. | Menyiapkan berbagai fasilitas,sarana prasarana serta lingkungan belajar yang mendukung implementasi branding sekolah | Januari sd Desember | Kepala sekolah pendidik, tendik, peserta didik dan orang tua |
Kolaborasi Apik Wujudkan Ratu Berkobar
Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah suatu kegiatan baik individual maupun berkelompok (Marjono, 2018:11) Prestasi yang diperoleh peserta didik meliputi prestasi akademik dan non akademik, Prestasi akademik diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa secara resmi di kelas melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler sedangkan prestasi non akademik diperoleh dari kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler misalnya keahlian bermain sepak bola, bulu tangkis, olah raga tradisional, menari, bermain marawis dll.
Prestasi yang diperoleh oleh peserta didik SDN Rambutan 01 merupakan proses belajar yang diraih dengan penuh ketekunan, keuletan kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak baik kepala sekolah, pendidik, orang tua dan lembaga terkait. Hal ini sesuai dengan branding sekolah yang selalu digaungkan Ratu Berkobar. Berikut kami uraikan peran yang terlibat dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik peserta didik SDN Rambutan 01:
1) Kepala sekolah
Kepala sekolah mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, membina tenaga kependidikan, dan mendayagunakan sekaligus memelihara sarana dan prasarana. Melihat peranan Kepala sekolah tersebut, kepala sekolah mempunyai tantangan untuk dapat menjalankan pendidikan di Sekolah agar terarah, terencana dan berkesinambungan dengan menetapkan kebijakan dan memberikan ide yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya program pembinaan bakat dan minat bagi peserta didik disabilitas.
2) Guru Kelas dan Guru Pendidikan Khusus
Guru kelas bersama guru pendidikan khusus melakukan asesmen awal tentang minat, kesiapan dan gaya belajar dengan menggunakan instrumen yang disepakati dalam rapat kerja sekolah. Berdasarkan identifikasi awal maka akan ditemukan beberapa peserta didik yang memiliki hambatan, selanjutnya guru kelas melakukan diskusi dengan guru pendidikan khusus untuk membuat profil, asesmen, membuat kurikulum akomodaif, membuat program pembelajaran individu, dan layanan kompensatoris. Pada layanan kompensatoris GPK akan melihat kemampuan apa yang dimiliki peserta didik yang dapat dioptimalkan. Berikut alur layanan bagi peserta didik disabilitas
Pemberian layanan kompensatoris berdasarkan hambatan yang dimiliki oleh peserta didik memerlukan kolaborasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua. Orang tua memiliki tanggung jawab dan kewajiban dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. dalam upaya meningkatkan prestasi peserta didik disabilitas orang tua menjadi orang pertama yang siap mendukung program dan arahan guru pendidikan khusus, dalam upaya mengoptimalkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Berikut peran orang tua yang sudah terjain di sekolah kami dalam upaya meningkatkan prestasi peserta didik:
- Mendampingi peserta didik saat melakukan pemeriksaan atau asesmen dengan tenaga ahli
- Menentukan jenis cabang olah raga yang akan dipilih peserta didik sesuai minat dan potensi peserta didik
- Menjalin komunikasi yang baik dengan memberikan laporan kemajuan dan perkembangan peserta didik dalam pengembangan bakat dengan GPK terkait kegiatan yang dilakukan
- Melibatkan diri dalam berbagai program sekolah, sebagai sumber belajar, pembelajar dan pendukung
2) Peran tenaga medis atau tenaga ahli, dan lembaga
Peran Tenaga medis atau tenaga ahli dan lembaga yang terlibat dalam upaya peningkatan prestasi peserta didik diantaranya:
- Dokter, psikolog atau terapis
Dokter, psikolog dan terapis yang kami rekomendasikan sesuai dengan hambatan peserta didik, misalnya Puskesmas, Rumah Sakit Polri, Rumah Sakit Melia (sesuai dengan kemampuan orang tua peserta didik)
- SOIna atau Special Olympics Indonesia merupakan organisasi internasional yang telah diakui oleh International Olympic Committee (IOC), sebagai satu-satunya Olimpiade Olahraga Khusus bagi para Penyandang Disabilitas Intelektual (ID) di dunia, disinilah para penyandang disabilitas intelektual dari SDN Rambutan 01 untuk mengembangkan bakatnya, sesuai rekomendasi GPK
- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga merupakan lembaga yang memberikan dukungan bagi peserta disabilitas berupa beasiswa atau transport untuk atlit disabilitas, pemberian beasiswa ini rutin setiap bulan diterima oleh peserta didik yang sudah masuk pembinaan
- Gelanggang Olahraga Rawamangun, dan Gelanggang Olahraga Otista sebagai tempat yang memberikan fasilitas untuk latihan bagi penyandang disabilitas sekolah kami.
Kolaborasi yang terjalin dengan baik sebagai implementasi branding sekolah Ratu Berkobar (SDN Rambutan 01 berakhlak, kolaborasi, berprestasi) menjadi dasar bagi kami dalam mengimplementasikan program yang dirancang sekolah untuk mencapai prestasi dan cita-cita yang ingin kami wujudkan. Branding itu menjiwai berbagai kegiatan sekolah yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah. Branding Ratu berkobar ini selaras dengan visi sekolah yaitu berprestasi, kreatif, kolaborasi dilandasi iman dan taqwa.
Uraian kegiatan sesuai branding “Ratu Berkobar” yang menjiwai seluruh kegiatan tertuang pada kegiatan sekolah sebagai berikut.
1) Berakhlak
Berakhlak merupakan tingkah laku, tabiat, atau perangai yang dimiliki seseorang. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika ia melakukan sesuatu dengan sendirinya, didorong oleh motivasi dari dalam diri, dan tanpa banyak pertimbangan pemikiran. Kegiatan meningkatkan karakter berakhlak tertuang dalam program pembiasaan sehari-hari serta perayaan keagamaan seperti doa bersama, sholat dhuha, kuliah tujuh menit (kultum), membaca alquran surat yasin, alkahfi dan surat-surat pendek, sholat dzuhur dan asyar berjamaah, perayaan hari besar keagamaan seperti 1 Muharam atau tahun baru islam, santunan anak yatim, potong hewan kurban, pesantren kilat dll; Selain dalam kegiatan pembiasaan, Berakhlak juga terimplementasi pada prilaku peserta didik dalam kesehariannya baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2) Kolaborasi
Kolaborasi adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk menyelesaikan proyek bersama-sama. Kolaborasi sudah menjadi budaya sekolah merasuk pada seluruh kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler serta program sekolah. Pelibatan seluruh warga sekolah, pelibatan stakeholder, tokoh masyarakat sekitar, dan lembaga terkait, sesuai dengan kegiatan yang dirancang memaksimalkan capaian prestasi sekolah
3) Berprestasi
Berprestasi merupakan capaian dan tujuan yang ingin kami capai dalam berbagai kegiatan yang sudah diimplementasikan di sekolah. Baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, kegiatan lomba berjenjang dan penilaian sekolah dari berbagai lembaga yang diikuti sekolah.
Prestasi Melejit Ratu Berkobar Berkibar
Dengan budaya sekolah yang sudah terbentuk melalui branding Ratu Berkobar yang menjiwai seluruh program sekolah, maka hasil atau dampak yang kami dapatkan sangat luar biasa terhadap peserta didik, guru, orang tua serta komunitas sekolah. Berikut hasil atau dampak yang kami peroleh terhadap prestasi sekolah, peserta didik, dan komunitas sekolah sejak tahun 2022 sampai dengan 2024:
No | Nama Kegiatan | Hasil | Dampak |
1. | Akreditasi sekolah oleh Badan Akreditasi Nasional Tahun 2023 9-10 Oktober 2023 | Nilai 96 Sekolah Negeri yang memperoleh nilai tertinggi di Jakarta Timur | Menambah nilai komulatif PPDB peserta didik kelas 6 jalur prestasi dan zonasi. Meningkatkan kualitas pendidikan |
2. | ANBK (Kenaikan Raport Pendidikan Sekolah) | Kenaikan hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer | Kenaikan rapot pendidikan |
4. | Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional BNN Cup 3 Antar Pelajar Se – Indonesia 21 Agustus 2022 | · Juara 1 Seni Tunggal Tingkat SD · Juara 1 Tunggal Tingkat SD
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
5. | Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional Piala Wakil Gubernur DKI Jakarta Bapak Ir. Ahmad Riza Patria, M.B.A 26-28 Agustus 2022
| · Juara 1 Kategori Tanding · Juara 1 Kategori Tunggal Senjata · Juara 1 Kategori Tunggal · Juara 1 Kategori Tangan Kosong | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
6. | Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional CAKAR OPEN 2022 17-19 Desember 2022 | · Juara 1 Tanding Usia Dini
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
7. | Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Provinsi DKI Jakarta “Piala Koni DKI Jakarta” Tahun 2023 6-12 Mei 2023 | · Juara 1 Kelas D (Diatas 32-34 kg Putra Tingkat SD D1)
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
8. | Kejuaraan Pencak Silat Walikota Cup ke 2 IPSI Jakarta Timur 23-25 Juni 2023 | · Juara 1 Tanding Putra
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
9. | Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Pencak Silat, 13 Juli 2023 | · Juara 1 Pencak Silat Tanding C Putra
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
10. | TVRI Futsal Festifal 2023 2-3 Agustus 2023 | · Juara 1 Futsal Kategori Kelas Atas
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
11. | Pekan Paralimpik tahun 2023 18 Juli 2023
| · Juara 1 Bulu Tangkis Tunggal Putri Tunadaksa SL 3/4 · Juara 1 Berenang Gaya Bebas dan Gaya Dada 50 Meter Putri TunaGrahita · Juara 2 Berenang Gaya Bebas dan Gaya Dada 50 Meter Putri TunaGrahita | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
12. | Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional O2SN 2023 23 September 2023
| · Juara 1 Cabang Olah raga Pencak Silat Nomor Kreative Putra · Juara II · Cabang Olah raga Pencak Silat Nomor Tanding Kelas C (diatas 30 sd 32 kg Grup Putra Putri | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
13 | Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional O2SN 2024 Tingkat Provinsi 13 Juni 2024 | · Juara 1 Cabang Olah Raga Pencak Silat Nomor Kreative Putra
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
14 | Pekan Olah Raga Tradisional jenjang SD Kota administrasi Jakarta timur 24 Juni 2024 | · Juara II · Terompah Pendek Beregu Putra
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
14. | International Student Open Internasional 9 Juli 2024 | · Juara I Genta · Juara II Rasyid
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
16. | Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional O2SN 2024 | · Juara 1 Cabang Olah Raga Pencak Silat Nomor Kreative Putra tingkat Nasional
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
17. | Kejuaraan Basket Tuna Grahita Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur 25 Juli 2024 | · Juara III Basket
| PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
18. | Pekan Para Limpik Kota Jakarta Timur 30 Juli 2024
| · Juara I Bulu Tangkis SL3 · Juara I Renang 50 M Gaya Bebas dan Gaya Dada · Juara II Renang 50 M Gaya Bebas dan Gaya Dada | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
19. | Kejuaraan Futsal Tunagrahita Provinsi DKI Jakarta 7 Agustus 2024 | · Juara I Provinsi DKI Jakarta | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
20. | Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional O2SN 24 Agustus 2024 | · Juara II Cabang Olah Raga Pencasilat Nomor Kreatif Siswa tingkat Nasional | PPDB jalur Prestsi Tambahan tunjangan kinerja daerah bagi seluruh ASN SDN Rambutan 01 |
Selain peningkatan prestasi sekolah dan peserta didik yang luar biasa di bidang non akademik, rata-rata nilai ujian 3 tahun terakhir juga mengalami peningkatan sebagai berikut.
No | Tahun | Nilai Tertingggi | Nilai Terendaah | Rata-rata |
1. | 2021/ 2022 | 91.7 | 81,7 | 88,8 |
2. | 2022/ 2023 | 91,9 | 82,5 | 89,3 |
3 | 2023/ 2024 | 92.50 | 83,12 | 89,14 |
Praktik baik yang kami lakukan didukung dengan perubahan fasilitas serta sumber belajar di SDN Rambutan 01. Berikut perubahan fasilitas di SDN Rambutan 01 yang mendukung peningkatan prestasi dengan branding Ratu Berkobar
Sebagai umpan balik untuk mengetahui keberhasilan branding Ratu Berkobar maka kami mengirimkan google form kepada orang tua peserta didik terkait implementasi program dan branding yang sudah dijalankan selama ini. Berikut link umpan balik yang kami kirimkan ke orang tua dalam bentuk google form beserta hasilnya
Selain umpan balik yang kami kirim melalui google form di atas kami juga menyertakan link vidio testimoni dan foto dari beberapa orang tua peserta didik yang aktif terlibat dalam setiap program sekolah salah satunya bank sampah.
Berikut link vidio dan foto testimoni orang tua peserta didik SDN Rambutan 01: https://drive.google.com/drive/folders/1MkqoUz4AKuzlSmMCpBlt3xi5KCqW-gz9?usp=sharing
Berdasarkan hasil refleksi, umpan balik dan testimoni orang tua peserta didik yang kami lakukan terhadap implementasi branding Ratu Berkobar menjelaskan bahwa branding Ratu Berkobar sangat berdampak pada peningkatan prestasi sekolah pada bidang akademik, non akademik, nilai akreditasi sekolah, peningkatan jumlah PPDB dan tunjangan kinerja daerah ASN di SDN Rambutan 01.
Tantangan dan Kendala Implementasi Ratu Berkobar
Dalam melakukan praktik baik peningkatan prestasi peserta didik dengan branding Ratu berkobar tentu kami menghadapi beberapa tantangan atau hambatan. Berikut tantangan yang kami dapatkan saat melakukan praktik baik beserta solusinya.
1) Mengubah pola kerja guru dan karyawan yang sudah berada di zona nyaman
Solusi Untuk mengubah pola kerja guru dan karyawan yang sudah berada di zona nyaman diantaranya (a) mengajak memberi pemahaman bahwa di era digital guru harus membuka wawasan, menjadi pembelajar sejati, berkolaborasi serta menjadi tim kerja yang solid jika ingin menjadi meningkatkan kualitas diri yang akan berdampak pada prestasi sekolah; (b) Mengevaluasi seluruh program sekolah sebelumnya, dan berdiskusi merancang program yang berdampak pada peserta didik.
2) Melibatkan unsur terkait RT, RW, tokoh masyarakat yang tidak mudah menerima pendapat atau saran dari kami
Upaya dalam melibatkan unsur terkait yang sulit menerima pendapat atau saran dari sekolah sebagai berikut. (a) Memberikan pemahaman bahwa kami bekerja atas nama negara, segala langkah yang kami ambil demi kebaikan peserta didik; (b) kami harus memiliki konsep dasar, pengetahuan, pengalaman dan public speaking yang baik; (c) melakukan pendekatan persuasif dan komunikasi yang baik terkait visi, misi serta branding sekolah.
3) Pelibatan semua warga sekolah dalam pelaksanaan program
Solusi mengatasi kendala itu adalah (a) mengundang seluruh guru, karyawan dan orang tua terkait sosialisasi program yang akan dilaksanakan; (b) meminta dukungan orang tua untuk berkolaborasi mewujudkan visi, misi, tujuan serta branding sekolah; (c) menyamakan niat, komitmen, serta tujuan bahwa semua pogram yang dirancang sejatinya untuk peningkatan prestasi peserta didik, dan berdampak pada peserta didik
4) Memantik guru, karyawan dan peserta didik untuk terbiasa berpikir kritis
Solusi yang kami lakukan untuk mengatasi permasalahan itu (a) mewajibkan bagi guru untuk menggunakan berbagai media, metode dan pendekatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna; (b) mengimplementasikan pembelajaran berdifrensiasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan hak kepada peserta didik disabilitas dan memiliki kesulitan belajar mengikuti pembelajaran sesuai kebutuhannya; (c) melibatkan semua guru dan karyawan dalam pengambilan keputusan terkait program yang berdampak pada peserta didik
5) Menghadapi orang tua peserta didik yang masih denial atau tidak menerima hambatan yang dimilki anak mereka
Dalam mengatasi tantangan itu maka upaya yang kami lakukan sebagai berikut: (a) Melakukan pendekatan kepada orang tua dan memberikan pemahaman yang baik bahwa setiap anak berbeda dan unik, oleh karena itu demi kemajuan peserta didik agar bertumbuh sesuai dengan minat dan kesiapannya maka orang tua harus mendukung kegiatan dalam mengoptimalkan kemampuan anaknya; (b) memberikan bantuan untuk merujuk ke tenaga medis yang tepat agar orang tua mengetahui hambatan yang dimiliki anak mereka dan sesegera mungkin memberikan perlakuan sesuai kemampuan.
Semua tantangan atau hambatan yang kami alami selama menjalani proses implementasi budaya sekolah dengan branding Ratu Berkobar teratasi dengan komunikasi, kolaborasi, saling menghargai pendapat, saran, ide dan inovasi yang dilakukan oleh sekolah. Semua program yang dijalankan sesuai dengan visi, misi, tujuan, branding sekolah dan berdampak pada peserta didik
Kesimpulan dan Rekomendasi Branding Ratu Berkobar
Berdasarkan praktik baik yang kami uraikan di atas maka kami menyimpulkan bahwa branding Ratu Berkobar sangat berdampak dalam meningkatkan prestasi peserta didik khusunya dan prestasi sekolah pada umumnya. Tentunya didukung dengan inovasi dan perubahan yang dilakukan sekolah pada sarana dan prasarana, sumber belajar dan lingkungan yang ramah bagi semua.
Dalam upaya meningkatkan prestasi dengan branding Ratu Berkobar yang sudah kami lakukan maka kami rekomendasikan kepada guru, atau sekolah dengan memperhatikan hal berikut.
1) Pelajari dan fahami visi, misi dan tujuan sekolah
2) Evaluasi program sebelumnya dan rancang program selanjutnya yang berdampak pada peserta didik dengan melibatkan stake holder, warga sekolah dan peserta didik.
3) Lakukan monitoring dan evaluasi atas program yang sudah dilakukan di sekolah, untuk sempurnakan hal-hal yang perlu perbaikan
4) Implementasikan branding sekolah yang sudah dibuat dalam budaya sekolah yang menjiwai semua program sekolah
5) Lakukan refleksi atas branding yang sudah Anda buat
“Sudahkah sekolah Anda memiliki branding sekolah yang memberikan dampak pada peningkatan prestasi sekolah? Bagikan pengalaman Anda, Ayo mulai terapkan sekarang!”
Referensi atau Sumber
Foto dan gambar diambil dari koleksi SDN Rambutan 01
Referensi materi: https://adminsekolah.net/pentingnya-membangun-branding-untuk-sekolah/
Istibsyaroh, Hak-Hak Perempuan: Relasi Jender Menurut Tafsir Al-Sya’rawi (Jakarta: Teraju, 2004), 3.
Anne Oakley, ahli sosiologi Inggris adalah orang yang mula-mula membedakan istilah seks dan gender. Lihat Ahmad Baidowi, Tafsir Feminis: Kajian Perempuan dalam Al-Qur’an dan Para Mufasir Kontemporer (Bandung: Nuansa, 2005), 30.
http://unescap.org/speeches/development-through-education, diakses 3 Oktober 2015.
Sarifa Suhra, “Kesetaraan Gender dalam Persfektif al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Hukum Islam”, dalam Jurnal al-Ulum, Vol. 13, No. 2, Desember 2013., 374.