Penguatan Budaya dan Pendidikan Karakter Membangun Anti Kekerasan

Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) Korban kekerasan terhadap anak di kabupaten Lombok Barat pada tahun 2023 meningkat sebanyak 96 anak dibandingkan pada tahun 2022 sebanyak 79 anak.

Masalah tindak kekerasan adalah satu masalah sosial yang selalu menarik dan menuntut perhatian yang serius dari waktu ke waktu. Dalam pengertian legal tindak kekerasan menurut Sue Titus Reid sebagaimana dikutip Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa adalah: Suatu aksi atau perbuatan yang didefinisikan secara hukum, kecuali jika unsur – unsur yang ditetapkan oleh hukum kriminal atau hukum pidana telah diajukan dan dibuktikan melalui suatu keraguan yang beralasan, bahwa seseorang tidak dapat dibebani tuduhan telah melakukan suatu aksi atau perbuatan yang dapat digolongkan sebagai tindak kekerasan. Dengan demikian tindak kekerasan adalah suatu perbuatan yang disengaja atau suatu bentuk aksi atau perbuatan yang merupakan kelalaian, yang kesemuanya merupakan pelanggaran atas hukum kriminal, yang dilakukan tanpa suatu pembelaan atau dasar kebenaran dan diberi sanksi oleh Negara sebagai suatu tindak pidana berat atau tindak pelanggaran hukum yang ringan.

Kekerasan dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai perihal yang bersifat,berciri keras, perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Yang dimana kekerasan itu sendiri dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan yang dapat merugikan orang lain, atau diri sendiri mengakibatkan terjadinya kerusakan baik secara fisik maupun mental.  

 

Beberapa data kekerasan yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pada tahun 2023, tercatat 664 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, yang terdiri dari 221 kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa dan 446 kasus kekerasan terhadap anak-anak yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2022 tercatat 188 anak di Nusa Tenggara Barat yang menjadi korban kekerasan seksual. Kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Lombok Timur merupakan daerah dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan terbanyak  di provinsi Nusa Tenggara Barat ada 145 kasus. Kasus kekerasan terhadap perempuan peringkat ke dua diduduki oleh kabupaten Lombok Barat sebanyak 132 kasus. Lombok Utara merupakan daerah dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan ketiga terbanyak 82 kasus. Dompu merupakan daerah dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan keempat terbanyak 78 kasus dan kabupaten Bima merupakan daerah dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan kelima terbanyak  72 kasus.

Berdasarkan beberapa data kekerasan yang terjadi di provinsi Nusa Tenggara Barat dan diperkuat oleh adanya edaran Permendikbudristek  nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Anti Kekerasan di Lingkungan satuan pendidikan.  SMKN 1 Lembar memutuskan membuat Tim Anti Kekerasan Sekolah (TIM AKS) pada bulan Juli 2023 dengan melibatkan Guru BK, Kesiswaan, Guru Mata Pelajaran dan Wali kelas yang bertujuan sebagai tempat pengaduan dan penanganan Anti kekerasan apabila terjadi dilingkungan sekolah. Untuk menghindari kekerasan yang ada di sekolah, kami membuat beberapa program yang akan diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh Civitas yang ada di SMKN 1 Lembar  terutama peserta didik diantaranya penguatan budaya dan pendidikan karakter membagun anti kekerasan.

 

Membentuk budaya  dan karakter peserta didik yang anti-kekerasan

SMKN 1 Lembar telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program guna membentuk budaya  karakter peserta didik yang anti-kekerasan dan menciptakan lingkungan sekolah yang positif antara lain:

Penguatan Budaya melalui program sabtu budaya dilaksanakan semenjak dikeluarkannya edaran oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nomor 045/2171.Keb/Dikbud tanggal 30 Juli 2021. SMKN 1 Lembar setiap hari sabtu melaksanakan Program Sabtu Budaya  antara lain yaitu : yang pertama  Senam Gemar Gatra, senam ini menyatukan 3 suku yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu suku sasak, samawa dan mbojo. Gerakan Senam Gemar Gatra  itu sendiri terinspirasi dari olahraga dan permainan rakyat Nusa Tenggara Barat, Kedua melestarikan Permainan Tradisional Rakyat agar peserta didik selalu mencintai budaya yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ketiga aksi bergizi sekali sebulan dengan melaksanakan makan bersama peserta didik dan seluruh civitas SMKN 1 Lembar. Tujuan Program sabtu budaya ini untuk menumbuhkan rasa saling menghormati serta menghargai perbedaan.

 

Selain di hari sabtu SMKN 1 Lembar juga melaksanakan kegiatan Jumat belondong yaitu memakai sarung khas lombok disetiap hari jum’at saat melaksanakan Imtaq atau kunjungan ke rumah orang tua wali. gerakan ini diluncurkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Agenda setiap  hari jum’at imtaq dan saat melakukan kunjungan atau datang bersilaturahmi ke rumah-rumah peserta didik dengan maksud mempererat hubungan kolaborasi antara pihak sekolah dengan wali murid,   duduk bersama orang tua dan diskusi bersama terkait kemajuan prestasi maupun permasalahan yang dihadapi serta mencari solusi bersama antara pihak sekolah dan orang tua wali dengan menggunakan pakaian khas kain suku sasasak  (londong),  yang bertujuan untuk mempererat silaturrahim antara pihak sekolah dengan orang tua wali.

 

Pendidikan Karakter membagun anti kekerasan, SMKN 1 Lembar melakukan Pembiasaan pembinaan karakter yang dilaksanakan setiap hari yaitu pertama membentuk karakter mencintai lingkungan sekitar setiap pagi sebelum apel pagi yaitu pukul 06.30 Wita  seluruh peserta didik memungut sampah  dan membuang pada tempatnya, karakter yang ditanamkan membentuk karakter cinta terhadap lingkungan sekolah. Kedua pukul 06.45  Wita melaksanakan  apel pagi  dan apel siang pukul 14.00 Wita yang bertujuan untuk mengecek kehadiran peserta didik atau kelengkapan masing-masing kelas pada saat pagi hari dan siang hari,  sehingga bisa terdeteksi siapa yang tidak masuk sekolah atau bolos di siang hari, target dilakukan pembiasaan ini mengharapkan peserta didik mempunyai karakter disiplin. Ketiga kegiatan kebugaran fisik  pukul 07.10 –  07.30 Wita, seperti latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) atau lari pagi mengelilingi lapangan sekolah, sembari menunggu bel jam pelajaran dimulai , target yang ingin dicapai sekolah membentuk fisik peserta didik sehat.  Proses Apel Pagi dan Siang ini  dikomandani oleh peserta didik yaitu staf batalyon menanamkan anak-anak bagaimana mempunyai jiwa kepemimpinan dan mempunyai rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan sekolah. Peran Tim Anti Kekerasan Sekolah (AKS)  adalah memantau  kegiatan di lapangan agar tidak terjadi sentuhan fisik atau terjadi kekerasan pada saat Apel dan terlaksanakan dengan aman. Tujuan dilakukan Pembiasaan Karakter agar peserta didik terbiasa disiplin,  mencintai lingkungan sekolah dan mempunyai  fisik yang sehat ,bugar serta menaati tata tertib yang berlaku di sekolah.

 

SMKN 1 Lembar  juga menerapkan security Class, yang dimaksud dengan Security Class  adalah  sistem keamanan kelas yang melibatkan peserta didik dalam pengaman untuk mengecek situasi kelas pada saat jam rawan atau melakukan patroli . Tugas Security Class melaporkan  ke Tim Anti Kekerasan Sekolah ( AKS) atau guru Piket apabila terjadi tindakan kekerasan atau kondisi  kelas yang kurang kondusif. Dibuatkan jadwal secara bergantian, bertujuan untuk  membagun kepercayaan kepada peserta didik yang ditugaskan agar bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.

(Tim Security Class)

 

Pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kami juga mengajak peserta didik baru membuat poster  bersama-sama memasang poster bentuk-bentuk anti kekerasan pada setiap sudut atau papan informasi . Di awal penerimaan peserta didik baru kami juga melakukan kegiatan Masa Dasar Pembentukan Fisik dan Mental (MADABINTAL), bertujuan untuk membentuk fisik serta mental peserta didik. Mengenalkan peserta didik sejak awal bahwa disekolah ini tidak boleh ada kekerasan, bullying dan perundungan  serta menaati tata tertib yang harus dipatuhi dan disepakati sejak awal masuk sekolah dengan menandatangani surat pernyataan mengikuti semua kegiatan yang ada di sekolah.

 

Pada tanggal 03 Agustus 2024 SMKN 1 Lembar juga ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk membuka Deklarasi Anti Kekerasan yang dihadiri oleh PJ Gubernur Nusa Tenggara Barat sekaligus sebagai pembuka Deklarasi Anti Kekerasan  beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)  Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ,Bupati Lombok Barat,  Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta Jajarannya , Kepala Sekolah se-pulau Lombok beserta peserta didik dengan menghadirkan pemateri Forum Anak dan Duta Gender. Tujuan kami dan kepala dinas menggelar Deklarasi ini adalah salah satu upaya mencegah terjadinya kekerasan di sekolah baik kekerasan secara fisik, kekerasan seksual, maupun mencegah terjadinya bullying serta perundungan. Dalam kegiatan deklarasi ini, setiap siswa diwajibkan membuat poster bertema anti kekerasan yang kemudian ditampilkan dalam kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan agar siswa jauh lebih memahami tentang jenis kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah.

 

 

Isi dari deklarasi anti kekerasan yang dibaca bersama oleh seluruh peserta didik:

  • Saling menghargai segala bentuk keberagaman antara teman, guru maupun tata usaha,
  • Tidak akan melakukan kekerasan fisik maupun verbal baik kepada teman guru ataupun tata usaha
  • Akan bijak dalam bermedia sosial
  • Tidak akan melakukan pelecehan seksual, baik berupa kata-kata, maupun tindakan
  • Tidak akan terlibat terhadap narkoba, pergaulan bebas, judi online dan lain-lain
  • Melaporkan segala bentuk perundungan dan atau kekerasan seksual yang menimpa diri pribadi maupun orang lain

demikian deklarasi ini dibuat semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Memberi Kasih Sayang melindungi kami semua

Lombok Barat, 03 Agustus 2024

an Siswa-siswa Se-Pulau lombok

 

SMK 1 Lembar telah melakukan berbagai hal untuk menghindari bentuk-bentuk perundungan, bullying dan kekerasan. Melalui berbagai kegiatan yang mendorong peserta didik aktif  dalam setiap kegiatan sehingga peserta didik tidak ada waktu untuk membuat atau berprilaku yang negatif. Beberapa program yang dilaksakan oleh SMKN 1 Lembar adalah melaksanakan program sabtu budaya, Aksi bergizi, jum’at belondong. Program pendidikan karakter melalui pembinanan disiplin, melatih kepempinan , menumbuhkan rasa cinta lingkungan, membetuk sehat fisik dan jjiwa serta menaati ataura tata tertib sekolah.

 

Berbagi praktik baik yang dilaksanakan oleh SMKN 1 Lembar mendapatkan hasil yang positif yang berdampak terhadap peserta didik, lingkungan sekolah  dan seluruh warga sekolah. Yang dapat dilihat dari terciptanya kedisiplinan , kerapian cara berpakaian, selalu saling menghormati sesama, lingkungan sekolah yang bersih, kegiatan dari pagi sampai sore selalu ramai di sekolah dengan berbagai Ekstrakulikuler walau tidak ada pembina peserta didik dapat berlatih bersama, merasa aman, tidak ada rasa tertekan dan belajar bersama teman sebaya serta prestasi-prestasi baik akademik maupun non akademik dibuktikan dengan berbagai piala yang telah peserta didik berikan ke sekolah maupun ke orang tua.

Lulusan SMKN 1 Lembar  dapat terserap ke berbagai perusahan baik dalam negeri maupun luar negeri , bahkan diberbagai instansi pemerintah seperti TNI dan polri selain itu lulusan SMKN 1 Lembar juga dapat terserap di berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia bahkan ke perusahan – perusahan dibidang kemaritiman. Dengan penguatan budaya dan karakter yang peserta didik miliki, perusahaan – perusahaan yang menerima lulusan SMKN 1 Lembar tidak pernah kecewa, sehingga dari tahun ke tahun pihak perusahan selalu meminta lulusan SMKN 1 Lembar untuk berkerja di perusahaan. 

 

Berbagai kegiatan  Praktik yang ada di SMKN 1 Lembar

Berbagai kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Lembar peserta didik fokus dalam mencari ilmu dan menambah wawasan terkait dengan kompetensi keahlian yang diminati sehingga peserta didik terhindar dari tindakan kekerasan dan kenakalan remaja.

 

 

 

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik baik SMKN 1 Lembar :

  1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dikbud NTB berperan penting dalam mendukung program yang dilaksanakan oleh SMKN 1 Lembar dengan memberikan layanan dan pendampingan kepada sekolah berupa sosialisasi dan memberikan bimbingan teknis kepada kepala sekolah maupun guru yang ada di SMKN 1 Lembar.
  2. Orang Tua Wali, Komite Sekolah, Kepala Desa, Babinsa yang ada di sekitar wilayah sekolah juga berperan penting dalam mendukung setiap kegiatan yang ada di sekolah.
  3. Dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) adalah wadah yang menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri. DU/DI memiliki peran penting dalam pendidikan, di antaranya:
  • Membantu siswa SMK untuk mengembangkan potensi dan kreativitas belajar
  • Membantu pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) dan magang bagi siswa SMK
  • Membantu guru untuk melakukan pemagangan
  • Membantu mitra DUDI untuk memilih pegawai baru dari siswa SMK sesuai kompetensi yang dibutuhkan
  • Membantu menyiapkan lulusan SMK dengan kompetensi yang mumpuni sesuai kebutuhan dan perkembangan DUDI

Kolaborasi antara dunia pendidikan dengan DU/DI dapat membantu mencapai keselarasan yang berujung pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing bangsa

  1. Berkolaborasi dengan pihak terkait yang berfokus pada perlindungan anak seperti psikolog, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) , Pelindungan Perempuan dan Anak ,Puskesmas, Polres Lombok Barat, Polsek Lembar dan Tentara Nasional Indonesia

Manfaat Kolaborasi yang dilakukan oleh SMKN 1 Lembar

  • Pengembangan Keterampilan: Kolaborasi dengan industri atau lembaga lain dapat memberikan peserta didik akses ke pelatihan dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan: Kerjasama dengan institusi pendidikan lain atau lembaga penelitian dapat memperkaya kurikulum dan metode pengajaran.
  • Jaringan dan Relasi: Kolaborasi membantu peserta didik dan guru membangun jaringan dengan profesional di bidangnya, membuka peluang magang dan pekerjaan.
  • Inovasi Pembelajaran: Kerjasama dapat mendorong adopsi teknologi dan metode baru dalam proses belajar mengajar, membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.
  • Peningkatan Kesadaran Sosial: Melalui kolaborasi dengan komunitas, peserta didik dapat lebih memahami isu-isu sosial dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
  • Kegiatan Ekstrakurikuler: Kolaborasi dengan berbagai organisasi dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman mereka.
  • Peningkatan Daya Saing: Dengan pengalaman dan keterampilan yang lebih baik, peserta didik SMKN 1 Lembar akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar kerja.

Hasil  atau Dampak yang diperoleh sekolah dalam menerapkan berbagai praktik baik :

Dampak positif yang dapat diperoleh dan dirasakan perubahan oleh peserta didik yaitu dengan melaksanakan pembiasaan kepada peserta didik mengenai pengenalan budaya lokal di provinsi Nusa Tenggara Barat serta budaya dari daerah lain. Pengenalan budaya tersebut memberikan dampak pada keterikatan agar saling menghargai perbedaan, tumbuh rasa kasih dan sayang sesama manusia. Dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SMKN 1 Lembar peserta didik merasa nyaman terhindar dari tindak kekerasan, tidak tertekan dalam melaksanakan rutinitas yang ada di sekolah. Peserta didik terlatih dalam bersikap,disiplin terhadap waktu, menghargai atau menghormati  orang yang lebih dewasa. Perubahan fisik juga dapat dirasakan oleh peserta didik yang awal masuk ke SMKN 1 Lembar dalam kondisi fisik kurang bagus atau loyo setelah berlatih dan mengikuti kegiatan yang ada di sekolah fisik  menjadi berotot ,tegap dan  postur tubuh bagus.

Pendidikan Karakter yang dapat tumbuh untuk peserta didik, antara lain pembentukan karakter disiplin, sehat, cinta lingkungan dan kepemimpinan.  Sedangkan dampak positif bagi  guru, yaitu dapat membimbing, memantau anak dalam semua proses pembelajaraan dan memudahkan guru dalam memberikan nilai kepada peserta didik yang dapat dilihat dari karakter budaya dan pendidikan karakter  yang diterapkan oleh sekolah.

 

 

 

Tantangan dan solusi  yang dihadapi dalam penanganan anti-kekerasan

Tantangan atau hambatan yang dihadapi antara lain adalah pengaruh paparan media yang sering menampilkan kekerasan, yang dapat membentuk sikap dan perilaku negatif, terutama pada anak-anak dan remaja. Selain itu, upaya mengatasi kekerasan juga sering kali terhalang oleh stigma dan rasa malu yang membuat korban enggan berbicara atau mencari bantuan. Di sisi lain, perbedaan pandangan antara beberapa guru saat berdiskusi mengenai pelaksanaan kegiatan juga menjadi kendala yang perlu diselesaikan dengan baik.

Solusi dalam menghadapi tantangan ini dapat dimulai dengan meluncurkan kampanye kesadaran di sekolah dan komunitas untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak kekerasan dan pentingnya membangun budaya damai. Kampanye tersebut dapat memanfaatkan berbagai media, seperti media sosial, poster, serta seminar. Selain itu, musyawarah bersama perlu dilakukan untuk mencapai kesepakatan terkait hari pelaksanaan kegiatan, sehingga semua pihak merasa terlibat dan mendukung keputusan yang diambil.

 

Langkah-langkah dalam menerapkan praktik baik

 

  1. Melakukan musyawarah bersama tim yang pada satuan pendidikan terkait dengan program yang akan dilaksanakan
  2. Melakukan kolaborasi dengan dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi setempat untuk mendukung program yang akan dilaksanakan pada satuan pendidikan
  3. Melakukan kesepakatan bersama dengan peserta didik dan orang tua wali pada saat pertama masuk dan mendaftar di satuan pendidikan dengan cara melaksanakan tes wawancara terlebih dahulu dan menandatangani surat pernyataan bahwa peserta didik dan orang tua akan mengikuti program sekolah dan mentaati aturan tata tertib yang ada di sekolah.
  4. Mendatangkan guru tamu dari Dunia Usaha/Dunia Industri untuk memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik bagaimana mempersiapkan diri agar bisa diterima di perusahan dalam atau luar negeri.

.

*Bergabunglah dalam Membangun Budaya Anti Kekerasan*

Hai, Sahabat Sejati!

Kekerasan bukanlah solusi. Di dunia yang penuh tantangan ini, mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih, dan bebas dari kekerasan. Ini adalah ajakan untuk semua pihak—sekolah, keluarga, komunitas, dan individu—untuk bergabung dalam upaya penguatan budaya dan pendidikan karakter.

 

Referensi atau Sumber :

Penulis: Fifi Nurkhalis – SMKN 1 Lembar Lombok Barat