Kemendikbudristek Perkuat Penguatan Karakter dan Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan Melalui Diskusi Bersama Pemerintah Daerah

Surabaya, 20 Oktober 2023 – Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek) melaksanakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Tahap III di Kota Surabaya Jawa Timur pada tanggal 19 s.d 21 Oktober 2023.

Kegiatan ini melibatkan pemangku kepentingan di Tri Pusat Pendidikan diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berasal dari Provinsi di wilayah Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Pada kegiatan DKT yang dilakukan selama 3 hari secara luring dan daring ini Puspeka Kemendikbudristek menyampaikan materi dan evaluasi terkait program substansi Profil Pelajar Pancasila, Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, serta Penguatan Inklusivitas dan Kebinekaan  di Lingkungan Satuan Pendidikan. 

Melalui kegiatan ini, Puspeka dapat memperluas sasaran penyebaran kebijakan, program, dan konten yang kemudian dapat bergerak bersama untuk aktif dalam Penguatan Karakter. Sehingga dengan DKT ini bisa terbentuk kolaborasi dan kerjasama perwakilan dari Dinas Pendidikan dalam percepatan pembentukan Satgas PPKSP di tingkat pemerintah daerah dan TPPK di tingkat satuan pendidikan sebagai salah satu rencana tindak lanjut dari Diskusi Kelompok Terpumpun ini.

Pembukaan DKT Tahap III dimulai tanggal 19 Oktober 2023, Kepala Pusat Penguatan Karakter Rusprita Putri Utami menyampaikan bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan sudah masuk menjadi standar pelayanan minimum, sehingga terkait iklim keamanan di satuan pendidikan nanti akan menjadi Indikator Kinerja dari Pemerintah Daerah. “Upaya ini memerlukan kolaborasi kita bersama tidak hanya bisa dilakukan satu pihak saja, tapi sifatnya harus kolaborasi melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan bahkan pelibatan Orang Tua dan juga masyarakat,” terang Rusprita saat membuka kegiatan DKT Tahap III di Surabaya.

Sementara itu, melalui kegiatan DKT ini Puspeka tidak hanya ingin mensosialisasikan kebijakan tentang Penguatan Karakter, tetapi ingin berdiskusi dengan perwakilan Dinas Pendidikan (Pemerintah Daerah baik Provinsi/Kota/Kabupaten) untuk membahas langkah-langkah konkret apa yang bisa dilakukan bersama. 

“Melalui kegiatan ini kami sangat mengharapkan peran aktif dari bapak/ibu semua, karena ada beberapa sesi diskusi kelompok yang sangat mendalam, sehingga bisa tergali informasi berbagai praktik baik yang mungkin sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, yang mana ini tentu harus terus kita seminasikan ke berbagai daerah lain, sehingga praktik-praktik baik tersebut bisa terus terimplementasi di seluruh Indonesia,” harapnya.

Sebelum memulai DKT, disampaikan terlebih dahulu disampaikan materi tentang Profil Pelajar Pancasila (PPP) serta Inklusivitas & Kebinekaan oleh Dian Srinursih, dilanjutkan penyampaian Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan oleh Dede Suryaman, selanjutnya Ian Simarmata menyampaikan Pemantauan dan Evaluasi terkait Implementasi Penguatan Karakter.

Kegiatan yang berlangsung secara Luring ini menghadirkan sebanyak 90 orang peserta perwakilan dari 45 Dinas Pendidikan dari 45 Daerah serta 9 orang perwakilan UPT, Perguruan Tinggi dan organisasi mitra. 

Adapun yang hadir secara Daring diikuti sebanyak 126 daerah yang terdiri atas perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota yang berada di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Turut hadir Narasumber Zulpadli Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari menyatakan adanya 3 hal pokok kendala yaitu Belum Optimalnya Kualitas Pendidikan, Birokrasi yang efektif serta pelestarian kearifan lokal dalam kerangka nilai-nilai keagamaan. “Perlu adanya kordinasi pengawas sekolah terkait penuntasan 3 dosa besar pendidikan dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat untuk mendisikusikan solusi yang terbaik” tegas Zulpadli. 

Dalam rencana waktu dekat beliau juga sudah mengagendakan kegiatan kolaborasi antara peserta didik, beberapa satuan pendidik dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas pelajar sebagai salah satu bentuk implementasi penguatan karakter. 

Narasumber kedua yang turut hadir yaitu Dhanu Lukmantoro sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Sidoarjo, juga menerangkan sudah melakukan upaya-upaya praktik baik penguatan karakter untuk menciptakan generasi emas dan juga turut mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Contoh kegiatan yang sudah dilakukan oleh Pihak Sekolah SMKN 1 Sidoarjo seperti Deklarasi Anti Perundungan, Pemilihan Duta Anti Perundungan kepada siswa yang menjadi pelaku / korban perundungan, membuat agen perubahan dari perwakilan masing-masing kelas, melakukan Roots Day dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terus mengkampanyekan anti perundungan dengan berbagai cara, serta masih banyak lagi. 

Terkait kegiatan pencegahan dan penanganan kekerasan pihak Sekolah SMKN 1 Sidoarjo sudah membentuk TPPK yang sudah ditetapkan 11 September 2023 sebagai bentuk upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. “Tugas saya sebagai Kepala Sekolah tentu membentuk SK terlebih dahulu sebagai penanggung jawab, struktur, dan tupoksi tim anti perundungan supaya tercapai pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan. justru yang kami jadikan agen agen perubahan adalah anak anak yang kita dengar memiliki kasus yang banyak” ungkap Dhanu.

Acara kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Tahap III 19-20 Oktober ini berakhir dan ditutup oleh Ian Simarmata sebagai Koordinator Evaluasi Puspeka, beliau menyampaikan bahwa kegiatan DKT Tahap III berjalan sukses dan sudah mencapai target indikator kinerja kegiatan terkait penguatan karakter dan penuntasan 3 dosa besar pendidikan.