Di sebuah sekolah yang penuh dengan keceriaan anak-anak, ada seorang sosok yang diam-diam menjadi pahlawan bagi banyak siswa. Namanya Reda, seorang konselor sekolah yang memiliki pendekatan luar biasa dalam menangani perundungan. Cerita ini adalah tentang bagaimana Reda, dengan penuh empati dan dedikasi, membantu mengatasi perundungan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua siswa.
Sebuah Pagi di Sekolah Tanpa Sahabat Pagi itu suasana di sekolah begitu ramai, tetapi terlihat seorang siswi bernama Reda yang sedang khawatir dan merasa sepi karena Maura salah satu teman dekatnya beberapa hari ini tidak masuk sekolah. Reda adalah siswi yang memiliki rasa empati, ia menanyakan kabar dan alasan yang membuat temannya 3 hari ini tidak terlihat di sekolah. Akan tetapi Maura yang dalam keadaan trauma tidak berani untuk bercerita. Reda mencoba mengingat obrolan beberapa hari lalu saat istirahat dikantin bersama Maura setelah ujian, ada hal janggal yang Reda rasakan saat melihat lingkungan sekolahnya.
Setelah mengetahui temannya menjadi korban perundungan di sekolah, Reda mulai mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan disekolahnya. Ia mulai membuat infografis yang berisi berbagai kampanye yang menyuarakan stop perundungan dan mensosialisasikan kepada seluruh lingkungan sekolah. Reda juga selalu besikap ramah dan berempati kepada teman-temannya terutama kepada korban perundungan disekolah. Berkat apa yang dilakukan oleh Reda membuat siswa-siswi di Sekolahnya juga turut mendukung kegiatan positif yang ia lakukan.
Reda selalu percaya bahwa setiap masalah bisa diatasi dengan kepedulian dan komunikasi yang baik. Ia tidak hanya mendengarkan korban, tetapi juga berusaha memahami, dan selalu memberikan dukungan dengan penuh rasa empati. Berkat usaha Reda, lingkungan sekolah perlahan mulai berubah. Siswa-siswa mulai saling menghargai dan mendukung satu sama lain. Kasus perundungan di sekolahnya berkurang dan suasana di sekolah menjadi lebih nyaman dan aman.
Adel yang dulu menjadi pelaku perundungan bersama teman-temannya, kini telah sadar bahwa apa yang dulu dilakukannya adalah hal yang salah, Ia meminta maaf kepada Maura dengan sungguh-sungguh atas apa yang dulu pernah ia lakukan. Adel dan teman-temanya memasang perban yang sama sebagai bentuk dukungan kepada Maura yang dulu pernah Ia sakiti. Semua berkat Reda yang meredakan, siswi pemberani yang melawan perundungan.
Cerita ini menggambarkan pentingnya Kepedulian, empati, kerja sama, dan komunikasi dalam mengatasi perundungan di sekolah. Semoga cerita ini menginspirasi banyak orang untuk turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Saksikan video lengkapnya di Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI atau Klik disini!