Jakarta, 27 Mei 2024 – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Setjen Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Temu Unjuk Kolaborasi Siswa Bineka (Tunas Bineka), berlangsung pada tanggal 27 hingga 31 Mei 2024, di kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Turut hadir dalam pembukaan, Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. Dalam sambutannya Rektor IKJ menekankan pentingnya peran seni dan budaya dalam memperkuat kebinekaan dan persatuan. “Bangsa yang kuat pasti terbangun dari kesadaran seni dan budaya yang kuat, dengan acara ini saya kira sama-sama kita membangun karakter diri kita, supaya kedepan karakter bangsa kita juga semakin kuat,” ucapnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, S.E., M.A., di Gedung Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta. “Tujuan dari kegiatan ini untuk menyediakan ruang perjumpaan yang mengasah keterampilan berpikir kritis, empati, kolaborasi, dan kreativitas. Kesemuanya akan dilakukan secara fun. Adik-adik selama lima hari ke depan akan diajak mengikuti aktivitas super seru yang akan didampingi oleh kakak-kakak fasilitator,” ujarnya.
Tunas Bineka merupakan program yang menyediakan ruang perjumpaan bagi peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai identitas dan latar belakang yang berbeda (agama, status sosial, suku, dan lainnya). Dalam ruang perjumpaan ini, peserta akan mendalami permasalahan sosial yang penting bagi diri mereka dan berperan aktif dalam merumuskan solusi dari permasalahan tersebut. Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 peserta didik dari jenjang SMA dan SMK dari berbagai sekolah di Jakarta.
Pelaksanaan kegiatan ini, diawali dengan kegiatan dinamika kelompok untuk saling mengenal diantara peserta. Selanjutnya, pemilihan kelas sesuai peminatan. Peminatannya sendiri dibagi menjadi dua studio, yaitu studio seni dan studio eksplorasi. Studio seni dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas video art, kelas lenong, dan kelas mural. Setiap kelas didampingi oleh beberapa orang fasilitator dan educator.
Kemudian peserta akan menyepakati satu isu bersama dan berkolaborasi untuk mencari solusinya yang kemudian dituangkan dalam sebuah karya bersama sesuai dengan peminatannya. Untuk studio eksplorasi akan menghasilkan sebuah projek hasil dari pemikiran mereka dalam menyelesaikan sebuah masalah dan untuk studio seni akan menghasilkan karya-karya seni sesuai dengan peminatannya. Kelas lenong akan menghasilkan sebuah pertunjukkan lenong. Sedangkan kelas video art akan menghasilkan konten video pendek, dan kelas mural akan menghasilkan sebuah karya seni mural. Pada akhir kegiatan, setiap kelompok akan menampilkan karya-karyanya dihadapan segenap pemangku kepentingan.
Program ini bukan hanya berfokus pada hasil karya anak, tetapi dirancang untuk menciptakan sebuah ruang interaksi yang mengasah kemampuan bernalar kritis, kreativitas, kolaboratif, dan menumbuhkan rasa empati kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Harapannya, setelah mengikuti program Tunas Bineka ini, peserta didik akan mendapatkan pengalaman positif yang menyenangkan bersama teman-teman dari latar belakang yang berbeda dan dapat mengimplementasikan secara efektif praktik baik yang telah dilakukan selama kegiatan berlangsung, sekaligus menjadi agen promosi kebinekaan di lingkungannya dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif.