Manado-Pusat Penguatan Karakter. Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi semua warga, terutama di lingkungan Pendidikan, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), UNICEF Indonesia berkolaboroasi dengan Dinas Pendidikan Kota Manado, dan Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Program Pencegahan Perundungan di Satuan Pendidikan, pada tanggal 30-31 Mei 2024.
Acara yang berlangsung di Kantor BPMP Provinsi Sulawesi Utara, Manado, bertujuan untuk memberikan pemahaman serta keterampilan praktis kepada tenaga pendidik dalam upaya mencegah perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dalam mendukung proses belajar mengajar.
Kegiatan ini antara lain dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Manado Triana Almas, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Manado, dan Ketua Tim Anti Perundungan Puspeka Agus Muhammad Solihin.
Kepala Pusat Penguatan Karakter Rusprita Putri Utami turut menyampaikan materi secara daring tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di satuan pendidikan, terutama perundungan. Dalam paparannya Rusprita menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung terciptanya iklim yang positif dan bebas dari kekerasan.
Meningkatkan Kesadaran dan Pengetahuan
Pelaksanaan peningkatan kapasitas program pencegahan perundungan ini mengadopsi Program Roots Indonesia yang bekerjasama dengan UNICEF dan tiga direktorat teknis di lingkungan Kemendikbudristek (SMP, SMA, dan SMK). Kegiatan sosialisasi program pencegahan perundungan kepada kepala dinas pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota dilakukan karena lingkungan pendidikan merupakan salah satu lingkungan yang rentan terjadi tindakan perundungan. Tindakan perundungan di lingkungan pendidikan dapat berdampak buruk pada kesejahteraan dan prestasi belajar siswa, serta dapat mempengaruhi kondisi lingkungan belajar yang sehat dan aman.
Dalam cuplikan video pembuka kegiatan Bimtek Program Roots, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa terwujudnya cita-cita untuk meningkatkan kualitas belajar hanya akan terwujud jika sekolah-sekolah di Indonesia merdeka dari segala bentuk kekerasan termasuk perundungan.
“Salah satu program yang kami kembangkan bersama dengan UNICEF dan diterapkan disekolah adalah program Roots Indonesia, program ini mengedepankan perubahan positif di sekolah melalui keterlibatan murid-murid sebagai agen perubahan yang telah dilatih oleh Fasilitator Guru, Peran aktif murid sebagai agen perubahan adalah bagian dari perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki sikap toleran dan empati yang tinggi” tutur Mendikbudristek.
“Sejak tahun 2021 kami bersama UNICEF telah melatih lebih dari 20.000 guru dari 10.000 sekolah jenjang SMP, SMA dan SMK. Adapun dampak dari program ini terhadap perbaikan lingkungan pendidikan dapat dilihat pada rapor pendidikan yang merangkum asesmen nasional,” lanjutnya.
Sehingga berdasarkan capaian tersebut pada tahun ini, Kemendikbudristek melalui Puspeka dan UNICEF menambah sasaran sekolah penerima program ini dengan target sebanyak 1.050 sekolah.
Selain itu, pada tahun ini Kemendikbudristek berfokus untuk melakukan pendampingan bagi sekolah yang sudah mendapatkan Bimbingan Teknis Program Roots untuk segera mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) dan menyelenggarakan Program Roots.
“Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan dukungan dan keterlibatan dari bapak/ibu guru serta orang tua dalam upaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang bebas dari perundungan, mari kita teruskan gerak bersama kita memerangi kekerasan di lingkungan pendidikan dengan melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” harap Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek.
Sebagai tuan rumah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado di wakili oleh Sekretaris Dinas Triana Almas, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dan tenaga pendidik dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan. “Perundungan dapat berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis dan akademis siswa. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama membangun kesadaran dan pengetahuan agar dapat mencegah dan menangani kasus perundungan dengan efektif,” ujarnya.
“Guru-guru BK (bimbingan dan konseling) yang hadir saat ini punya peran yang paling utama, pilar di sekolah dalam meningkatkan penguatan karakter peserta didik. Lewat kegiatan ini kita harapkan akan menghasilkan Fasilitator Guru yang nantinya akan mendukung terbentuknya agen-agen perubahan di sekolah dalam memajukan pendidikan di Kota Manado, terutama penguatan karakter. Mari kita tancapkan karakter yang baik bagi generasi kita,” harap Triana Almas.
Materi dan Pembicara
Bimtek ini menghadirkan enam orang narasumber Fasilitator Nasional yang akan memberikan materi tentang Modul Pembelajaran Roots Indonesia kepada Fasilitator Guru (Fasgu), serta memberikan pemahaman kepada Fasgu dalam mengetahui langkah-langkah penerapan program pencegahan perundungan di sekolah.
Selain itu, para peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana mengenali tanda-tanda perundungan, baik secara fisik maupun psikologis. Mereka juga dilatih untuk membangun sistem dukungan di sekolah yang melibatkan guru, orang tua, dan siswa dalam upaya menciptakan lingkungan yang positif.
Dengan adanya Bimtek Anti-Perundungan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan bebas dari perundungan. Kemendikbudristek Bersama UNICEF berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Manado berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa di masa mendatang demi kesejahteraan dan kenyamanan siswa dalam menjalani proses Pendidikan.
Manado, 30 Mei 2024
Pusat Penguatan Karakter
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
#CerdasBerkarakter #BersamaAtasiPerundungan